BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Bupati Bojonegoro Anna Muawanah kali ini menghadiri Sekaligus memberangkatkan acara Kirab Pusaka Ki Andong Sari dalam rangka memperingati Haul Ki Andong Sari yang ke 240. Senin (1/8/2022).
Diketahui ki Andong Sari adalah sejarah yang melekat dari berdirinya adanya kabupaten Bojonegoro.
Sekilas sejarah perjalanan Ki Andong sari pada tahun 1742 Ki Andong bertemu dengan Mbah Sari, kemudian dua nama tersebut digabung menjadi Andong Sari.
Ki Andong sendiri adalah tokoh pahlawan yang berani dan independen dalam berprinsip pada zamannya Ki andong sendiri nama Aslinya adalah Arya Metahun, rela menjadi seniman (Kentrung) berkelana keluar dari keraton Mataram dalam melawan penjajah (Belanda), berbaur pada rakyat kecil (mendirikan desa/sekarang Ledok), suka menolong orang orang yang lemah dan tertindas dalam melawan Belanda.
Pada tahun 1753 istri Ki Andong yang biasa dipanggil Mbah Sari Wafat, terpaut 6 tahun pada tahun 1759 Ki Andong pun juga wafat menyusul istrinya, sehingga nama kedua terus melekat dengan kegigihan dan kesetiaan kedua pasangan saat melawan Belanda, Sehingga warga Ledok dari dulu menggabungkan kedua nama menjadi satu, orang biasa menyebut dengan julukan Ki Andong Sari.
Beliau berdua wafat juga di kelurahan Ledok, sampai sekarang oleh warga kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro beliau berdua selalu dikenang.
Kegiatan Kirab pusaka kyai andong sari tiap tahun diselenggarakan oleh kelurahan sebagai pengingat agar sejarah Ki Andong sari tidak terlupakan oleh jaman.
Ada beberapa tinggalan kyai Andong sari yang dikirab pada tahun ini diantaranya,
Pusaka-pusaka yang dimiliki Ki Andong Sari diantaranya :
1. Tumbak Godong Andong
2. Tumbak Gagak Cemani.
3. Tongkat Galeh Kelor.
4. Tongkat Menjalin Bang.
5. Tongkat Menjalin Porong.
6. Rompi Onto Kusumo.
7. Slempang Kebesaran.
8. Pedang Cekik, dan
9. Kentrung.
Ketua Panitia Kirab budaya Pusaka Kyai Andong sari Heri Sus, yang juga sebagai Ketua Pemakaman Makam Umum Islam (PPMUI) Kelurahan Ledok kulon mengatakan bahwa peringatan Haul ki Andong Sari merupakan Kegiatan Tahunan dari Paguyuban Pemakaman Makam Umum Islam (PPMUI), dalam Peringatan Haul ke 240 ini menyelenggarakan kegiatan yang Meliputi Tahtimul Qur’an, Penyerahan Pusaka, Kirab Pusaka, Tahlil Bersama dan di lanjutkan Pengajian Umum.
“Kegiatan PPMUI antara lain melestarikan budaya yang telah berkembang, salah satunya melaksanakan Haul, Tahtimul Qur’an, Tahlil Bersama warga sekitar dan pelepasan pusaka yang akan di kirab,” terangnya.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan, Kyai Andong Sari adalah orang yang hebat, orang yang menjadikan panutan dan memantik perhatian untuk semuanya, dalam Haul ke 240 ini membuktikan sejarah yang panjang, sehingga dengan adanya Haul kyai Andong Sari memberikan motivasi agar terus menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.
“Mari hidup kita isi dengan energi yang positif, saling tolong menolong, karena semuanya akan kembali kepada alam baka, maka apa yang kita lakukan agar dapat memberikan manfaat seterusnya kepada masyarakat,” ungkap Bupati.
Turut hadir dalam kirab budaya di Kelurahan Ledok Kulon, ini di hadiri oleh Forkopimcam, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Masyarakat Setempat, di Halaman Kantor Kelurahan Ledokkulon.