BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai bengawan solo dalam sepekan ini mengakibatkan meluapnya arus sungai, hingga mengakibatkan terendamnya pemukiman warga dan area persawahan di beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Meski sekarang trendnya sudah menurun, gerusan air sungai bengawan juga berdampak pada terkikisnya tanah/longsor sejumlah rumah warga di sekitar bantaran sungai bengawan solo di Desa Sranak Kecamatan Trucuk.
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto melakukan sidak bersama dengan di dampingi Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Kepala Dinas PU SDA, Camat, dan Kades Desa Sranak Kecamatan Trucuk. Jumat, 15 Maret 2024,
Sidak tersebut guna memastikan jumlah area rumah terdampak longsor serta mencari solusi alternatif untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan warga untuk tetap tinggal di wilayah tersebut.
Ada tiga rumah terdampak ungkap Asmadi Usman selaku Kades Sranak. Yakni rumah tinggal milik keluarga Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran, ketiganya berada di wilayah RT 01 dan RT 03 RW 01. Untuk diketahui, rumah tinggal keluarga Sunarjo berada di tebing sungai dengan jarak 1 meter dan dimensi longsor panjang kurang lebih 20 meter dengan kedalaman 15 meter.
Kemudian rumah tinggal milik keluarga Sahdi untuk tebing longsor panjang kurang lebih 50 meter dan kedalaman 14 meter dengan jarak antara rumah dan tebing 1 meter. Sementara rumah milik keluarga Joko Umbaran, longsoran tebing sudah merambah hingga ke area dapur rumah. Tidak ada korban jiwa dan saat ini Pemerintah Desa Sranak sudah menyediakan tanah untuk relokasi.
“kita sudah adakan sosialisasi agar warga terdampak mau pindah,” terang Asmadi.
Dalam peninjauan tersebut, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan, siang ini saya meninjau langsung kejadian tanah longsor, karena hal ini memiliki resiko tinggi apalagi di saat musim hujan, juga memastikan akan kondisi, kenyamanan, dan keselamatan warga yang tinggal di tepi tebing sungai bengawan solo. Saat ini Pemkab sedang memikirkan solusinya agar terhindar dari resiko yang membahayakan bila terjadi longsor.
Adriyanto pun menghimbau kepada warga agar tetap berhati-hati bila terjadi hujan, Pemkab Bojonegoro akan berkoordinasi dengan pusat terkait solusi penanganan apa saja bila terjadi longsor di wilayah bantaran sungai bengawan solo.
“Untuk relokasi itu sudah masuk dan salah satu opsi, saat ini kita sudah memikirkan, Pak Kades sudah menyediakan lahan bagi warga untuk bersedia pindah, nanti akan kita perdalam dan sempurnakan lagi solusi langkah pastinya,” jelas Adriyanto.
Setelah melakukan peninjauan, Pj Adriyanto serahkan bantuan kemanusiaan kepada sejumlah keluarga terdampak.
Penulis : Takim
Editor : Putri