SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Bupati Sampang, Madura, Jawa Timur, H Slamet Junaidi didampingi Ketua TP PKK Hj Mimin Slamet Junaidi menyapa masyarakat dan menyambangi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjualan jalan protokol pada Minggu (17/04/2022).
Pantauan kontributor suarabangsa.co.id, dengan mengendarai kendaraan jenis Dodge Fargo Classic Tahun 1958, pria yang akrab di sapa Aba Idi itu memborong produk dagangan para pelaku UMKM dan membagikannya kepada warga yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Bupati bersama rombongan, menyusuri PKL yang berada di depan Bank Sampang dan kemudian bergerak ke Jalan KH Wachid Hasyim dan ke Jalan KH Hasyim Asy’ari hingga kembali memborong dagangan penjual takjil yang berada di Monumen Trunojoyo.
Usai membeli dagangan PKL, ditengah guyuran hujan Bupati Aba Idi kemudian melanjutkan membagikan takjil di depan MAN bersama Komunitas Madura Tempo Doeloe (MTD) dan HMI Cabang Persiapan Sampang.
“Kegiatan ini bagian mendukung program pengembangan dan pemberdayaan UMKM di Sampang. Kami beli dari UMKM dan dibagikan untuk masyarakat. Seperti roda berputar, saling mendukung. Semoga ini membawa berkah,” ujar Bupati.
Menurut Politisi partai Nasdem itu, terobosan ini dilakukan untuk mendongkrak pendapatan para pedagang takjil dan menu berbuka puasa lainnya. Selain itu, kegiatan ini sekaligus memberikan kesempatan untuk meningkatkan kepedulian kepada masyarakat di bulan Ramadhan.
“Langkah ini bisa memicu perputaran ekonomi di Kabupaten Sampang, saling berbagi kepada masyarakat. Kedepan, kami akan terus menyisir masyarakat yang kurang mampu untuk diberikan sembako,” tuturnya memungkasi.
Sementara itu, salah satu PKL Septa yang aneka kue dan lauk pauk siap saji itu diborong oleh Bupati, mengaku senang dan takjub dengan kedermawanan Bupati Sampang dan Istrinya.
“Terima kasih Bapak Bupati, alhamdulilah jualan hari ini langsung diborong, kami sangat senang dengan kehadiran beliau. Ini sangat membantu untuk menambah pendapatan kami,” akunya singkat.
Hal yang sama juga diakui oleh Ika, pedagang aneka minuman segar. Menurut dia, dibandingkan dengan dua tahun terakhir, para pedagang takjil merasa lebih bahagia tahun ini. Setelah sebelumnya sempat diberlakukan pembatasan yang karena pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, bisa berjualan. Tidak seperti tahun kemarin yang terbatas, sampai-sampai saya sulit mendapat tempat hanya sekadar untuk berjualan. Tapi ya maklum, kan waktu itu PPKM,” ungkap Ika.