Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Tulungagung, Satu Diantaranya Tak Terselamatkan

- Admin

Selasa, 20 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, SUARABANGSA.co.id – Tim medis Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya telah berhasil melakukan operasi pemisahan pada bayi kembar siam yang dempet di bagian bokong asal Tulungagung. Namun, pasca-operasi, salah satu dari bayi tersebut tidak dapat bertahan hidup.

Dokter spesialis anak, Wurry Ayuningtyas, menjelaskan bahwa bayi kembar siam tersebut adalah laki-laki yang diberi nama Arsello dan Arsenio. Keduanya lahir dari pasangan suami istri Yoga dan Yeni di Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung pada 17 April 2024.

Baca Juga:  Rumah Sakit Nindhita Sampang Diduga Masih Pungut Biaya Bersalin, Meski Gunakan BPJS

Karena kondisi kesehatan mereka, bayi kembar siam tersebut dipindahkan ke rumah sakit umum di Tulungagung.

Pada usia 38 minggu, tepatnya 14 Agustus 2024, Rumah Sakit Umum Daerah Ishak Tulungagung merujuk mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya untuk menjalani operasi pemisahan.

Selama dua hari perawatan di RSUD Dokter Soetomo Surabaya, kondisi Arsenio tidak menunjukkan perbaikan. Denyut jantungnya semakin melemah, dan tim dokter menemukan adanya infeksi.

“Karena kondisinya terus memburuk, gerakan tubuhnya melemah, dan ditemukan infeksi, kami memutuskan untuk melakukan operasi darurat pada 16 Agustus 2024,” kata dr Wurry, Selasa, 20 Agustus 2024.

Baca Juga:  Pengepul Barang Rongsokan di Tulungagung Kerap Cabuli Anak di Bawah Umur

dr Wurry menambahkan, operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut berlangsung selama sembilan jam sejak pembiusan dimulai.

“Pembiusan dimulai pukul 07.25 WIB, operasi selesai pada pukul 16.20 WIB. Bayi berhasil dipisahkan pada pukul 13.35 WIB, dengan operasi dimulai pada 09.25 WIB,” jelasnya.

Selama operasi, Arsenio berada dalam kondisi kritis dan sempat mengalami henti jantung, sehingga tim medis harus melakukan resusitasi. Sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil, dan Arsenio tidak dapat diselamatkan meskipun berhasil dipisahkan dari saudaranya.

“Kondisi bayi yang selamat stabil, namun masih perlu pemantauan lebih lanjut,” pungkasnya.

Baca Juga:  Forkopimda Jatim Genjot Capaian Vaksinasi di Pulau Madura

Penulis : Muji

Editor : Putri

Berita Terkait

RSUD Smart Pamekasan Ditunjuk Jadi Tempat Pemeriksaan Bacalon Bupati dan Wabup
Dinkes Pamekasan Lakukan Tes Kebugaran
RSUD Sumenep Sediakan Dokter Spesialis Senior THT, Pasien akan Mendapat Pelayanan Terbaik
Gandeng Rumah Sakit Lawang Malang, Dinkes Pamekasan
Mampu Tekan Angka Stunting, Bupati Sumenep Dapat Penghargaan dari BKKBN RI
Ditemukan Lima Kasus Difteri di Pamekasan, Satu Meninggal Dunia, Ini Kata Kadinkes
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Pemkab Sumenep Anggarkan Rp10 Miliar untuk RSUD Abuya
Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Ibu Hamil, RSUD Moh Anwar Sumenep Sediakan 3 Spesialis

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 21:34 WIB

Upgrading Guru dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Senin, 22 Juli 2024 - 20:58 WIB

Laksanakan KKN Sains, STIE Al-Anwar Mojokerto Angkat Isu Pembangunan Desa Mandiri

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:47 WIB

Siswa SDN 2 Tamberu Pamekasan Belajar di Rumah Warga

Senin, 15 Juli 2024 - 14:29 WIB

SDN Tanjungharjo IV Bojonegoro Mulai Terapkan Program Modernisasi di Tahun Ajaran Baru

Senin, 15 Juli 2024 - 14:23 WIB

Perlunya Koperasi Sekolah, Untuk Meringankan Wali Murid

Rabu, 7 Februari 2024 - 09:41 WIB

Gelar Seminar Pendidikan Ekonomi kreatif, Kawendra Ajak Mahasiswa Unipar Sukses Mendirikan Lapangan Kerja

Kamis, 28 Desember 2023 - 20:57 WIB

Ratusan Ibu-ibu dari Dua Kecamatan di Sumenep Jalani Wisuda Sekolah Orang Tua Hebat

Senin, 4 Desember 2023 - 19:47 WIB

147 Mahasiswa INKADHA Sumenep Diwisuda, Lulusan Diharap Selalu Inovatif

Berita Terbaru