Rayakan Ulang Tahun Ke-35, Pimpinan Cabang Pagar Nusa Sampang Gelar Istighosah dan Tumpengan

- Admin

Minggu, 10 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Lima puluh tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 Januari 1986, merupakan peristiwa bersejarah bagi santri Pencak Silat NU (PSNU) Pagar Nusa. Hari itu, tepat terbentuknya dan berdirinya Wadah Pencak Silat yang kini dinahkodai oleh Emha Nabil Haroen.

Pagar Nusa dibentuk di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren.

Setiap tahun di setiap daerah, harlah Pagar Nusa selalu di peringati secara meriah. Namun, tahun ini perayaan harlah tersebut dilaksanakan agak berbeda tak semeriah biasanya. Hal ini menimbang situasi dan kondisi di tengah wabah Covid-19. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Sampang.

Dalam peringatan harlah kali ini, Pagar Nusa Sampang menggelarnya secara sederhana berupa istighosah dan doa bersama untuk NU dan bangsa. Acara di pusatkan di Gedung PCNU dijalan Diponegoro no 51, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang pada Minggu (10/01/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca Juga:  Seorang Pria di Banyuates Sampang Tewas Dibacok OTK, Polisi Kejar Pelaku

Pantauan suarabangsa.co.id dilokasi, dalam kegiatan tersebut tampak hadir Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sampang KH Moh Itqon Bushiri, Sekretaris Tanfidziyah KH Mahrus Zamroni, Wakil Ketua Tanfidziyah Mas’udi Cholili dan Wakil Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Sampang.

Ketua Cabang Pagar Nusa Sampang, Moh Wahyudi mengatakan bahwa, pihaknya berkomitmen untuk mengajak seluruh pendekar dan kader Pagar Nusa Sampang untuk menguatkan ikatan persaudaraan dan silaturrahim di tengah wabah Covid-19 ini.

“Sehingga kita bisa bersama-sama melewati pandemi Covid-19 ini. Untuk itu, solidaritas menjadi sangat penting untuk kita jaga dan kita perkuat bersama-sama. Laa Ghaaliba illa Billah,” kata Wahyudi.

Ia pun menegaskan, Pagar Nusa Sampang akan selalu berkomitmen untuk terus menjaga NKRI dan menjaga nilai-nilai Islam santun yang berlandaskan nilai-nilai tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang) dan i’tidal (berprinsip) ala kiai-kiai NU.

Baca Juga:  Tangkal Paham Radikal, Sat Binmas Polres Sampang Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di SMA Darus Sahid

Dijelaskan, agar santri Pagar Nusa Sampang jangan mudah terpengaruh oleh pihak mana pun. Yang juga ditekankan adalah dalam menanggapi beberapa persoalan yang muncul harus diselesaikan dengan pemikiran dewasa dan bijaksana.

“Pagar Nusa Sampang siap berkhidmah untuk membela kiai, NU, dan NKRI. Selain itu, Pagar Nusa Sampang akan selalu setia kepada negeri dan mengabdi setulus hati. Sebab, berdirinya Pagar Nusa tidak lepas dari restu Kiai-Kiai NU,” tandas Wahyudi.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang KH Moh Itqon Bushiri mengapresiasi terselenggaranya istighosah. Menurutnya, Pagar Nusa adalah pagarnya NU dan bangsa. Sebab menurut Kiai Itqon, semangat aktifitas Pagar Nusa tidak berbeda jauh dengan semangat para ulama terdahulu dalam menjaga NU dan bangsa.

Baca Juga:  Sempat Buron, Pelaku Penganiayaan Pasutri di Torjun Sampang Berhasil Diringkus

“Perjuangan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari sangat terlihat betul bahwa beliau ingin mempertahankan dan memajukan NU dan bangsa,” ujar Kia Itqon.

Kiai Itqon mengungkapkan bahwa, ajaran NU sangatlah luas dan luwes. NU, kata Kiai Itqon, tidak mengajarkan ujaran kebencian, apalagi sampai melakukan tindakan kekerasan.

“NU selalu mengedepankan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwan Basyariah,” tegas Kia Itqon.

Kiai Itqon berpesan kepada para pendekar dan kader Pagar Nusa Sampang agar ilmu bela diri pencak silat yang dimilikinya tidak digunakan untuk berpamer-pameran apalagi sampai melakukan tindakan kekerasan.

Tetapi sebaliknya, ilmu beladiri harus digunakan untuk dakwah Islamiyyah menjaga dan memajukan NU dan bangsa sebagaimana yang dilakukan para santri dan ulama sejak dulu.

“Silahkan belajar pencak silat, tapi bukan untuk gagah dan pamer. Tetapi untuk dakwah Islamiyyah sebagaimana yang diajarkan pesantren sejak dulu,” harap Kia Itqon.

Berita Terkait

Warga Pamekasan Geruduk Kantor PLN
Viral Video Warga di Sampang Temukan Jasad Pria Penuh Luka, Kapolsek Robatal Bilang Begini
Biaya Parkir Disebut Mahal, Begini Respon Pengelola Wisata Pantai Camplong Sampang
Tak Ada Fasilitas yang Ditawarkan, Tiket Masuk dan Biaya Parkir Pantai Wisata Camplong Mahal
Gelar Buka Puasa Bersama, RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Santuni Anak Yatim
Jaga Sinergitas, Pj Bupati Sampang Jalin Silaturahmi Bersama Insan Pers
Puluhan Warga Keracunan Massal di Mayang Jember, Diduga dari Takjil
Gelar Seminar Parenting Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Jember di Desa Wonoasri: Mengatasi Isu Baby Blues

Berita Terkait

Selasa, 9 April 2024 - 03:42 WIB

Polres Pamekasan Tes Urine Sopir Angkutan Umum di Terminal Ronggosukowati

Kamis, 4 April 2024 - 23:10 WIB

Kodim 0826 Pamekasan Salurkan 600 Zakat Fitrah dalam Peringatan Nuzulul Qur’an 1445 H

Kamis, 4 April 2024 - 06:07 WIB

Polres Pamekasan Musnahkan BB Hasil Operasi Pekat Semeru 2024

Selasa, 2 April 2024 - 12:03 WIB

Polres Bojonegoro Buka Puasa Bersama Awak Media

Minggu, 31 Maret 2024 - 19:07 WIB

Cegah Balap Liar, Polres Bojonegoro Amankan 34 Motor

Minggu, 17 Maret 2024 - 22:00 WIB

Polres Bojonegoro Akan Tindak Tegas Pelaku Perang Sarung

Jumat, 15 Maret 2024 - 13:10 WIB

Kodim Pamekasan Tanam Ratusan Bibit Pohon

Selasa, 12 Maret 2024 - 13:49 WIB

Kapolres Bojonegoro Kunjungi Lokasi Banjir dan Bagikan 3.000 Nasi Bungkus

Berita Terbaru

News

Warga Pamekasan Geruduk Kantor PLN

Kamis, 18 Apr 2024 - 14:54 WIB

Birokrasi

Pemkab Bojonegoro Gelar Takbir bersama di Pendopo Malowopati

Rabu, 10 Apr 2024 - 17:24 WIB