SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) I Sampang, Madura, Jawa Timur, merayakan kelulusan secara unik dan sederhana, Selasa (03/06/2025).
Para siswa kelas IX yang lulus memilih merayakan momen tersebut dengan cara tak biasa, disemprot air oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat menggunakan mobil damkar.
Bak anak balita, para siswa terlihat bahagia, berdansa dibawah guyuran air di lapangan terbuka. Tren baru ini muncul setelah sekolah dilarang menggelar perayaan kelulusan secara berlebihan atau bersifat seremonial.
Dalam video yang diterima kontributor suarabangsa.co.id, tampak para siswa bersorak gembira saat air mulai disemprotkan ke arah mereka. Tak hanya siswa, petugas Damkar pun juga ikut larut dalam kegembiraan tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 1 Sampang, Teguh Supariyanto mengatakan, bahwa kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian acara pelepasan siswa.
Kegiatan tersebut, kata Teguh, dibuka dengan pembacaan Bismillah dengan doa dan munajat bersama, lalu dilanjutkan dengan sesi euforia yang terkontrol.
“Daripada corat-coret baju atau ugal-ugalan di jalan raya, lebih baik difasilitasi seperti ini. Mereka bisa mengekspresikan kebahagiaannya tapi tetap aman dan positif,” beber Teguh, dikonfirmasi pada Rabu (04/06/2025).
Siraman air menjadi simbol pelepasan dan pembersihan diri untuk membangkitkan semangat menuju fase kehidupan baru dengan tantangan yang lebih banyak lagi.
“Alhamdulillah sebanyak 285 siswa dinyatakan lulus 100 persen. Saatnya mereka berbahagia dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Teguh.
Kegiatan siswa ini adalah perayaan atas kerja keras dan dedikasi, serta pengingat bahwa setiap perjuangan yang disertai doa dan kebersamaan akan berbuah manis di masa depan.
“Acara ditutup dengan renungan malam sebagai bentuk refleksi dan rasa syukur, agar para lulusan menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” tutup Teguh.
Sementara itu, Najwa Shiva, salah seorang siswi mengaku sangat senang bisa merayakan kelulusan bersama teman-teman seangkatannya.
“Senang banget, setelah tiga tahun belajar, akhirnya bisa lulus dan rayakan bareng teman-teman. Mending kayak gini daripada coret-coret baju,” kata Najwa singkat.
Najwa bahkan menyarankan agar seragam sekolah itu lebih baik disumbangkan kepada adik kelas atau yang membutuhkan, dibanding dirusak saat kelulusan.
Penulis : Abdus Salam
Editor : Putri