SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Suara polos anak-anak Sekolah Dasar (SD) dari Dusun Tonglor, Desa Tambak, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, baru-baru ini menyita perhatian publik setelah videonya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di TikTok, tampak sekelompok anak SD memakai seragam pramuka. Mereka berjalan kaki beriringan menyusuri jalan rusak yang becek atau digenangi air.
Terlihat di rekaman video yang dibagikan, jalanan tersebut dipenuhi lumpur basah yang licin. Lumpur basah itu memenuhi seluruh ruas jalan dan diduga jalanan penuh lumpur ini disebabkan oleh hujan.
Pada video tersebut, suara dari salah satu siswa laki-laki dengan lugas menyampaikan keluhannya kepada Bupati Sampang H Slamet Junaidi.
“Pak Bupati, kapan jalan ini mau di aspal?? kok jalannya sampai rusak kayak gini. Kaki saya kotor semua,” ucap seorang anak SD dalam video seperti yang suarabangsa.co.id kutip, Senin (19/05/2025).
Dalam videonya, anak SD itu juga mengungkapkan harapannya kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. “Ibu Gubernur, akses jalan ke sekolah saya penuh lumpur,” lanjut dia.
Unggahan video itu pun viral di media sosial, sampai berita ini dipublikasi, sudah 70,5 ribu kali ditonton dan 688 dibagikan serta mendapat hampir 2 ribu komentar warganet.
Di balik viralnya video ini, ada cerita tentang harapan yang sederhana dan seharusnya bukan hal yang terlalu sulit untuk diwujudkan.
Infrastruktur jalan yang layak tidak hanya akan mempermudah aktivitas warga, tetapi juga menjadi bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kisah anak SD ini bukan sekadar cerita viral di media sosial, melainkan sebuah pengingat bahwa pembangunan harus menyentuh hingga ke akar rumput.
Pertanyaan anak-anak SD tersebut mewakili harapan seluruh warga: “Kapan jalan ini mau dibangun?”.
Jawaban atas pertanyaan itu kini menjadi tanggung jawab bersama, agar anak-anak bisa pergi ke sekolah dengan aman, petani juga bisa membawa hasil panennya tanpa hambatan, dan masyarakat dapat hidup dengan lebih layak.
Perjuangan anak-anak SD di Desa Tambak ini menjadi simbol nyata semangat belajar di tengah keterbatasan. Mereka berharap suara kecil mereka sampai ke telinga Bupati Sampang dan Gubernur Jawa Timur serta para pengambil kebijakan.
Hingga berita ini diturunkan, kontributor suarabangsa.co.id, masih berupaya meminta keterangan dari pihak terkait.
Penulis : Abdus Salam
Editor : Putri