SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) setempat menggelar kontes dan pameran keris, batu akik dan barang antik lainnya.
Pameran tersebut digelar selama 4 hari, dari Kamis, 24 Agustus hingga Minggu, 27 Agustus 2023 yang berlangsung di area Pendopo Agung Keraton Sumenep Jl. Dr. Sutomo No.6, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.
Puluhan paguyuban pecinta keris, batu akik, pirus, yaman, bonsai, museum dan ukir dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan kontes dan pameran bertajuk “Indonesia Pusaka dalam Menjaga Kemerdekaan” itu.
Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan mengatakan bahwa kegiatan pameran ini diikuti oleh beragam paguyuban dan komunitas.
“Termasuk pameran museum diikuti oleh Keraton Kabupaten Sumenep, Museum Mandilaras dari Pamekasan dan Museum Cakraningrat dari Kabupaten Bangkalan,” terangnya, Kamis (24/08/2023).
Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, Pemerintah Daerah mengadakan kontes dan pameran tersebut sebagai upaya nyata untuk memperkenalkan potensi kekayaan budaya, serta tradisi kepada masyarakat.
Tak kalah penting, pihaknya membidik generasi muda sebagai target kegiatan rangkaian HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia itu supaya mereka bisa menjaga dan melestarikan warisan leluhur.
“Kami ingin membangun kesadaran kolektif masyarakat bahwa benda-benda warisan masa lalu memiliki nilai sejarah luar biasa, karenanya harus tetap lestari sepanjang waktu, khususnya kepada generasi muda,” kata Bupati Fauzi Wongsojudo saat membuka pemeran dan kontes.
Sebagai langkah nyata agar generasi muda mengenal budaya dan tradisi leluhur, penyelanggara menghadirkan seluruh siswa mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Para pelajar bisa melihat langsung kegiatan kontes dan pameran keris, batu akik dan barang antik lainnya di Pendopo Agung Keraton Sumenep hingga hari Minggu.
“Kami melibatkan pelajar pada kegiatan ini guna memberi pemahaman tentang seni dan prosesnya, seperti pembuatan keris, batu akik, pirus, bonsai hingga seni ukir, supaya memahami dan mencintai yang pada akhirnya menjaga dan melestarikannya,” terang Bupati Fauzi Wongsojudo.
Ia pun menyampaikan apresiasi Pemerintah Kabupaten Sumenep kepada semua paguyuban dan komunitas yang terlibat dalam kontes dan pameran tersebut.
Sebab, kegiatan itu bukan sekadar kontes dan pameran saja, melainkan sebagai media edukasi bagi generasi muda.
“Melalui acara ini bisa mempererat hubungan di antara para pecinta keris, akik, pirus, yaman, bonsai, dan ukir, sekaligus menginspirasi masyarakat khususnya generasi muda untuk aktif melestarikan budaya dan seni di daerah,” pungkas Bupati Fauzi Wongsojudo. (SK).
Penulis : Hairul
Editor : Putri