BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Setelah mengalami kritis beberapa hari, korban pembacokan di Mushola Al Manar Desa Kedungadem Dukuh Krajan, Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, Cipto Rahayu meninggal dunia pada Senin (5/5/2025) di Rumah Sakit Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro.
Informasi Awak media SUARABANGSA.co.id gali, korban mengalami luka bacok parah di kepala yang menembus jaringan otak.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Santoso, warga Desa Kedungadem yang turut membantu keluarga korban.
“Ya, benar. Kami semua di sini sangat berduka dengan meninggalnya Pak Cipto. Beliau orangnya baik, ramah, dan selalu membantu tetangganya. Malam ini langsung di makamkan,” ucap Santoso, melalui sambungan telepon aplikasi WhatsApp.
Sebelum meninggal, Cipto sempat menjalani operasi dan kondisinya sempat dinyatakan stabil. Namun, setelah dirawat hampir seminggu, ia akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
“Kami tidak menyangka keadaannya memburuk begitu cepat, Luka di kepalanya memang sangat parah,” tambahnya.
Imbuhnya, Arik Wijayanti, istri korban Aziz yang juga menjadi korban pembacokan, telah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
“Alhamdulillah, Bu Arik sudah pulang kemarin. Semoga beliau dan keluarganya diberi kekuatan,” jelas santoso.
Di beritakan sebelumnya. Sebuah peristiwa tragis terjadi di Mushola Al-Manar, Dusun Krajan RT 04 RW 02, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (29/4/2025) sekitar pukul 04.30 WIB. Seorang pria, yang kemudian diketahui bernama Sujito, membacok tiga orang jamaah salat Subuh, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat.
Korban meninggal dunia adalah Abdul Aziz (63 tahun), warga setempat. Menurut keterangan saksi, Sujito datang ke mushola sebagai jamaah terakhir sebelum salat Subuh dimulai. Saat salat sedang berlangsung, Sujito tiba-tiba menyerang Aziz dengan parang, membacok bagian kepala hingga menyebabkannya meninggal di tempat. Setelah itu, ia juga menyerang H. Cipto Rahayu (63 tahun) dan Dra. Arik Wijayanti (60 tahun), istri Aziz. Cipto mengalami luka bacok di kepala dan tangan, sementara Arik menderita luka bacok di kepala dan tangan.
Penulis : Takim
Editor : Putri