BONDOWOSO, SUARABANGSA.co.id – Nyaris empat gedung kelas SDN Alassumur 1, Kecamatan Pujer ambruk, hingga Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Bondowoso Sugiono Eksantoso prioritaskan tagret perbaikan sekolah tersebut.
Terlebih, dengan kondisi gedung kelas yang ambruk lebih dari setahun, maka kegiatan belajar mengajar (KBM) di lembaga pendidikan itu ikut terganggu.
Berdasarkan pantauan SuaraBangsa.co.id di lokasi, ada tiga gedung kelas yang sudah tidak ditempati dengan kondisi memprihatinkan.
“Ambruknya sejak Januari 2021 lalu karena bangunan yang sudah lapuk,” kata Sastra Wiyanto, penjaga SDN Alassumur 1 kepada SuaraBangsa.co.id, Jumat 11 Maret 2022.
Sebenarnya, ada empat gedung kelas yang rusak, yakni kelas 3,4,5 dan 6.
“Tapi untuk kelas 6 masih bisa ditempati, walaupun sebenarnya agak membahayakan. Kalau kelas 3-5 memang sudah rusak parah, dan tidak bisa dipakai,” ucapnya.
Katanya, gedung-gedung kelas yang berjajar itu dibangun pada medio tahun 90 an.
“Memang sudah lama dibangun dan tidak ada renovasi lagi. Makanya lapuk dan akhirnya ambruk,” tutur penjaga sekolah yang bekerja sejak tahun 1988 itu.
Kondisi itu membuat KBM dilakukan dengan pola shift untuk kelas 3-5.
“Mereka bergantian dengan kelas 1 dan 2 yang masuk 07.00-09.00, lalu dilanjut dengan kelas 3-5 dari 09.00-12.00,” beber Sastra.
Subhan, seorang siswa kelas 5 di SDN Alassumur 1 berharap agar pemerintah bisa segera memperbaiki gedung sekolahnya yang rusak.
“Takut ambruk pas sedang belajar,” ucapnya.
Kepala Dispendik Kabupaten Bondowoso Sugiono Eksantoso mengaku telah mendatangi SDN Alassumur 1 beberapa waktu lalu.
“Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Kami akan cek apakah lembaga ini telah mengajukan renovasi kepada kami tahun ini,” ungkapnya dikonfirmasi terpisah.
Jika telah mengusulkan, maka gedung itu tahun ini akan dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Tapi kalau belum, saya dorong untuk segera mengajukan dan akan kami usulkan pada P-APBD 2022 nanti,” tutur Sugiono.
Bahkan, ia menyebut bahwa tidak hanya SDN Alassumur 1 yang kondisinya rusak.
“Beberapa lembaga pendidikan di Bondowoso ternyata banyak yang dalam kondisi rusak, dan ada yang cuma pakai tiang penyangga sederhana,” sebutnya.
Oleh sebab itu, pihaknya menegaskan bahwa perbaikan sarana dan prasarana sekolah menjadi salah satu prioritas programnya tahun ini.
“Untuk SDN Alassumur 1 itu kemungkinan butuh dana Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Kita akan upayakan semaksimal mungkin, demi keselamatan para siswa,” pungkasnya.