SURABAYA, SUARABANGSA.co.id – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur menggelar kompetisi inovasi kendaraan listrik roda dua, Mahameru Electric Vehicle Innovation (EVI) 2024, yang merupakan ajang perdana di Indonesia yang diselenggarakan oleh jajaran Polda.
Kompetisi ini melibatkan seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) di Pulau Jawa, dengan total 50 peserta yang menampilkan inovasi mereka dalam mengubah kendaraan bermotor berbahan bakar fosil menjadi ranmor tenaga listrik, mulai dari kelas 100cc hingga 135cc.
AKBP Lukman Cahyono, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan dukungan aktif Ditlantas Polda Jatim terhadap program pemerintah dalam mempercepat transisi menuju kendaraan berbasis listrik.
“Aturan konversi yang sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 menjadi landasan kami untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Lapangan Tennis Mapolda Jatim, (24/6/2024).
Proses penjurian kompetisi ini meliputi aspek inovasi teknologi, torsi, dan keselamatan. Hari ini, peserta menerima pembekalan dari PT Metal Mitra Perkasa (MMP) sebagai mitra bengkel tersertifikasi, yang memberikan sosialisasi tentang proses konversi dan penguatan safety riding sebagai bagian dari penilaian.
“Kami memastikan bahwa setiap kendaraan yang dikonversi memenuhi standar keselamatan yang ketat, sesuai dengan regulasi yang berlaku di Kementerian ESDM,” tambahnya.
Peserta juga diingatkan untuk memenuhi berbagai persyaratan konversi, termasuk perubahan nomor mesin tanpa mengubah nomor rangka dan penggunaan bengkel tersertifikasi yang terdaftar di Kementerian ESDM. Proses konversi sendiri hanya membutuhkan waktu satu hari, namun pengujian teknis dan administrasi dapat memakan waktu hingga 1 – 1,5 bulan sebelum kendaraan dapat dioperasikan secara resmi.
Dikesempatan yang sama, Arso Legowo, Guru Teknik Otomotif dari SMK Ma’arif 6 Ayah Kebumen, yang turut serta dalam kompetisi ini, menjelaskan proses konversi yang dilakukan pada kendaraan jenis matic.
“Kami mengganti mesin bahan bakar dengan baterai, dan proses uji kelayakan jalan serta uji dinotes listrik menjadi tahap penting sebelum kendaraan dapat digunakan secara operasional,” ungkapnya.
Meskipun kendaraan listrik memiliki kelebihan dalam minim perawatan, Arso juga mengakui adanya keterbatasan dalam jarak tempuh dan waktu pengisian daya baterai.
“Satu baterai hanya mampu menempuh jarak 40 km/jam, dengan waktu pengisian bervariasi tergantung ampere charger yang digunakan,” pungkasnya.
Kompetisi Mahameru EVI 2024 ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan inovasi, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan di sektor transportasi.
Proses penilaian final akan dilakukan pada Rabu, 26 Juni 2024 mendatang, dengan harapan dapat memunculkan solusi-solusi kreatif dan berkelanjutan bagi masa depan mobilitas di Indonesia.
Penulis : Muji
Editor : Putri