BANGKALAN, SUARABANGSA.co.id — Tim pengacara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sumber Daya Perseroda Bangkalan mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan. Mereka menanyakan perkembangan penanganan laporan dugaan kasus korupsi yang dilaporkan beberapa waktu lalu.
Juru Bicara tim penasehat hukum BUMD, Bachtiar Pradinata mengatakan, dia bersama rekan-rekannya datang ke Kejari Bangkalan untuk mengetahui sejauh mana proses hukum yang sudah dilakukan Kejari Bangkalan terhadap laporan tersebut.
“Kami datang ke Kejari Bangkalan ini untuk mempertanyakan langsung kepada pimpinan institusi ini tentang perkembangan penanganan yang kami laporkan,” kata Bachtiar, Jum’at (11/8).
Disamping itu, kata Bachtiar, mereka juga mempertanyakan perubahan status penanganan salah satu terlapor yang merupakan salah satu pimpinan perusahaan yang dilaporkan. Mereka mempertanyakan alasan perkara yang sebelumnya sudah masuk tahap penyidikan, tiba-tiba kembali lagi ke tahap penyelidikan.
“Satu dari lima perusahaan mitra BUMD Bangkalan sebelumnya telah masuk tingkat penyidikan. Akan tetapi secara tiba-tiba statusnya berubah menjadi penyelidikan,” ujar dia.
Bahkan, kata Bachtiar, kabar yang beredar di masyarakat, Kejari Bangkalan telah mengeluarkan SPPP (surat perintah penghentian penyidikan). Sementara kasus itu dilaporkan sejak 2021 dengan terlapor lima perusahaan yang sebelumnya mejadi mitra perusahaan pelat merah tersebut. Kerugian negara ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Dari kelimanya, yang sudah pernah naik tingkat ke penyidikan adalah Tonduk Majeng, tapi saat ini kembali lagi ke penyelidikan,” katanya.
Penulis : Salam
Editor : Putri
Halaman : 1 2 Selanjutnya