BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Sekitar 100 mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lakukan aksi masa di Depan halaman Gedung DPRD Bojonegoro. Dan kurang lebih 150 Kepolisian juga hadir dari yang berseragam dan tidak berseragam.
Sebelum gelombang aksi PMII datang satu jam sebelumnya, sekitar 20 anak mahasiswa yang mengatasnamakan Rakyat Bantu Rakyat (RBR) yang membawa sound portable kecil, dengan kostum skinhead dan punk, meneriakkan gagasan gagasan Bojonegoro di angka APBD 8,3T, beberapa orator berorasi sambil menunggu kedatangan peserta aksi dari Sahabat-sahabat PMII datang untuk bergabung, orator yang bernama Naura meminta Pejabat anggota Dewan untuk menemui Kawan-kawan RBR, Naura juga mengatakan Angka kemiskinan di Bojonegoro masih tinggi ketika APBD sudah tembus 8,3 T.
Lanjut Naura yang berapi api dalam orasi, Apa saja yang dilakukan Anggota dewan, Anggota dewan kemarin telah dilantik kembali, silpa di Bojonegoro dari tahun 2021 sampai tahun 2023 tak terserap oleh rakyat miskin, apa yang dilakukan Anggota Dewan Bojonegoro, Dari pengalian Informasi Awak media RBR element gabungan beberapa aktifis perempuan dan berapa aktifis di Badan eksekutif Mahasiswa di beberapa kampus.
“APBD kita itu tinggi, sudah 8,3T kawan-kawan tapi kesejahteraan masyarakat di Bojonegoro masih miskin sangat tinggi sekali, pelayanan masyarakat untuk Perempuan masih terabaikan, apa sih kerja anggota dewan kita, para pedagang sepi pembeli, daya saing ekonomi menurun, apa yang dilakukan dewan kita kawan, ternyata kerjanya kungker-kungker saja kawan-kawan,” tanyanya.
Setelah Naura orasi sekitar 30 menit, datanglah kelompok aksi masa PMII yang membawa sound sistem lebih besar dan bendera besar besar bergabung dengan RBR, orator yang melobi dengan anggota dewan yang di temui oleh Fraksi Golkar Sigit kusharyanto dan Mitro’atin yang juga wakil ketua DPRD Bojonegoro, fraksi Gerindra Sally Atyasasmi dan Sudiyono, Sukur Priyanto fraksi Demokrat yang juga sebagai wakil ketua DPRD Bojonegoro, Negosiasi yang didampingi Kapolres Bojonegoro sangat sulit dan tidak diterima oleh Mahasiswa dari elemen RBR dan PMII, saat diminta perwakilan 10 orang tiap element yang disaksikan oleh Media, namun peserta aksi masa meminta untuk masuk semua.
Akhirnya Chaos pun tak terhindarkan dengan aparat polisi, hampir tiga kali bentrok dengan barikade polisi, bentrok pertama terjadi hampir Kapolres terjebak di tengah aksi karena Kapolres AKBP Mario Prahatinto yang juga ikut menenangkan peserta aksi masa,
Aksi sempat jeda 1 jam, dan para orator aksi masa membuat dan memancing 4 anggota dewan, 4 anggota dewa. Di roasting oleh orator , dari sepatu, baju, mack up sampai gaji anggota dewan pun disampaikan.
Setelah aksi rosting anggota dewan, lobi dilakukan lagi namun ternyata lobi tidak ada titik temu, meskipun mahasiswa menjamin tidak membuat kerusuhan didalam.
Ketua Umum PC PMII Bojonegoro, Danang Prasetyo dalam menyemangati peserta aksi mengatakan loby tidak ada titik temu, dan korlap aksi pun mengajak kawan kawan nya untuk lakukan merengsek maju lagi, Orator yang diatas mobil pun mengintruksikan berbaris dan sambil berorasi, Kawan kawan aksi tidak berniat memusuhi polisi , dan memohon polisi tidak menghalangi peserta aksi.
“Kami tidak berniat memusuhi pak polisi, tapi anda digaji oleh negara untuk menjaga dan melindungi kami dan tidak untuk menghalangi kami, biarkan kami masuk pak ini rumah rakyat, ini juga rumah kita,” orasinya.
Dalam hitungan 5 menit korlap aksi mengintruksikan berbaris memanjang dan berlapis, dengan hitungan 5 peserta aksi merengsek maju, dan di barisan utara menjebol pagar DPRD yang di utara, barisan polisi yang di pintu pun hampir bobol, terpecah konsentrasi oleh pagar yang jebol, polisi yang di atas mobil sebagai pemandu komando pun mengintruksikan tetap di barisan dan tidak terpecah konsentrasi, dan meminta untuk mendorong peserta aksi untuk keluar.
Setelah pagar jebol peserta aksi pun tidak masuk di halaman gedung DPRD dan membubarkan diri persis di pukul 17:30 WIB.
Penulis : Takim
Editor : Putri