SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Penghargaan tersebut adalah penghargaan sebagai Kabupaten bebas penyakit Frambusia.
Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dari menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta.
Diketahui, Frambusia yang dikenal sebagai frambesia tropica atau patek merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum pertenue.
Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Bagi daerah dengan iklim tropis yang memiliki sanitasi buruk sangat rentan bisa terinfeksi penyakit tersebut.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengaku bangga dengan prestasi yang diraihnya. Semua pencapaian itu bagian dari hasil kerja hasil kerja keras semua pihak, utamanya stakeholder di lingkungan Pemkab Sumenep.
“Peran serta masyarakat juga besar,” katanya.
Bupati Fauzi menambahkan, dengan prestasi yang diraih itu tidak menjadikan jumawa, melainkan harus menjadi motivasi untuk semakin giat dalam mencegah penyakit kulit menular kronis ini.
“Tidak boleh da lagi kasus penularan frambusia di masyarakat kabupaten Sumenep,” sambungnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat di Kota Keris agar senantiasa menjaga kesehatan, salah satunya dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungannya masing-masing.
“Bebas frambusia di Kabupaten Sumenep tidak bisa dilakukan pemerintah daerah semata, melainkan membutuhkan dukungan dan peran serta semua elemen masyarakat, sehingga upaya pencegahannya bisa dilakukan secara maksimal,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep Agus Mulyono, mengaku keberhasilannya itu bagian dari ikhtiar bersama yang dilakukannya untuk senantiasa selalu mengadakan pencegahan, deteksi dini dan pengobatan untuk melakukan penanganan kasus frambusia.
“Seperti manakala ada masyarakat menderita penyakit itu, dilakukan penanganan dengan cepat, seperti isolasi dan pengobatan yang intensif, serta monitor kondisinya, sehingga Kabupaten Sumenep telah bebas frambusia,” ucapnya.