SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Hujan sudah mulai jarang turun di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Kesempatan ini tak disia-siakan para petani khususnya mereka yang biasa menanam tembakau.
Berdasarkan hasil pengamatan kontributor suarabangsa.co.id, para petani sudah mulai mengolah lahan, melakukan penyemaian, bahkan, ada yang mulai menanam. Pertanda musim tanam tembakau telah tiba.
Zainulloh, salah seorang petani asal Kecamatan Pangarengan mengatakan, saat ini petani tembakau bersiap untuk memasuki masa tanam. Sejak dua bulan lalu, ia sudah memulai menanam bibit tembakau.
Diakuinya, bahwa ada ribuan bibit tembakau yang ditanamnya. Pada proses perawatan, ia mengaku cukup kesulitan. Hal itu lantaran hujan masih sering muncul. Sehingga, cukup mengganggu proses penanaman bibit.
“Kendalanya hujan, cuaca tak menentu sehingga banyak bibit yang saya tanam rusak dan berakibat tumbuhnya tidak maksimal,” keluhnya.
Tembakau, kata dia, tetap menjadi harapan utama bagi perekonomian masyarakat, terutama di tengah musim kemarau yang sulit.
Pria berusia 31 tahun itu berharap, tanaman tembakau miliknya ketika dipanen nanti bisa laku dengan harga yang pantas di atas biaya pokok produksi (BPP).
“Kami berharap para pengusaha tembakau di Madura membeli tembakau kami dengan harga yang sesuai dan tidak merugikan petani. Karena saat ini, petani menggunakan pupuk non subsidi,” harapnya.
Menurut dia, menanam tembakau ibarat berjudi. Dibutuhkan modal yang cukup besar, mulai dari bibit, pupuk dan tenaga untuk perawatan tanaman tembakau.
Merawat tembakau itu seperti merawat bayi. Tiap hari harus disiram air, harus dilihat apakah diserang hama atau tidak.
“Belum lagi faktor cuaca, jika sewaktu-waktu turun hujan, mutu daun tembakau akan turun bahkan jika hujan terus menerus, bisa-bisa daun tembakau akan tidak laku,” tukasnya.
Penulis : Abdus Salam
Editor : Putri