SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di pasar Srimangunan, Kabupaten Sampang mengaku takut dengan adanya wabah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, tapi jika berdiam diri di rumah tidak berjualan, bagaimana mereka bisa menghidupi keluarganya. Akhirnya mereka nekat jualan di pasar tradisional itu.
Berdasarkan hasil pantauan suarabangsa.co.id, para pembeli terlihat berinteraksi dengan pedagang tanpa memperdulikan imbauan jaga jarak atau physical distancing. Pembeli juga hilir mudik, mencari barang yang dibutuhkan.
Sesekali pengunjung pasar ini berdesakan satu sama lain. Banyak juga orang tua yang membawa serta anak-anaknya. Bahkan ada yang membawa anaknya yang terbilang masih bayi.
Salah seorang pedagang kaki lima, Abdur Rohman mengemukakan, dirinya harus tetap berjualan di tengah pandemi corona untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kita kan juga butuh cari uang, kalau enggak jualan mau gimana coba,” katanya saat dibincangi, Sabtu (30/05/2020).
Namun dilain sisi, kata Rohman, pihaknya juga khawatir terpapar virus mematikan tersebut. Meski takut tertular, tapi dia tetap berupaya mencari pundi-pundi rupiah.
“Dibilang takut, kami semua takut. Kalau disuruh di rumah dan tidak berjualan, keluarga kami bagaimana. Sementara penghasilan kami ya satu-satunya dari jualan,” keluhnya.
Sementara itu, seorang pembeli Dewi mengatakan, nekat berbelanja karena untuk persiapan lebaran ketupat. Dia belanja bukan hanya untuk pribadi melainkan untuk sanak keluarga.
“Soalnya buat ponakan di rumah, untuk kebutuhan lebaran ketupat, ya engak apa-apalah yang penting pakai masker,” ujar Dewi secara singkat.