BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Ahmad Guzali warga Bojonegoro yang kerap menggunakan Terminal Rajekwesi Bojonegoro, mengungkap kan kekecewaannya yang mendalam atas kondisi videotron di terminal tersebut.
“Sudah berbulan-bulan videotron itu mati, Saya sering melihatnya, layarnya hanya menampilkan kegelapan Padahal, seharusnya videotron ini menjadi sumber informasi penting bagi masyarakat, terutama para penumpang dan pengunjung terminal,” ungkapnya.
Lelaki yang akrab di pangil Guzali menjabarkan potensi manfaat videotron yang terbuang sia-sia dirinya menjelaskan Bayangkan, videotron itu bisa menampilkan jadwal keberangkatan bus, informasi penting dari pemerintah daerah, bahkan promosi wisata Bojonegoro yang begitu kaya.
“Ketidak berfungsiannya mengurangi akses informasi publik dan merugikan banyak pihak,” terangnya.
Lebih lanjut, Guzali menyoroti aspek pengelolaan aset pemerintah,Kerusakan ini bukan hanya sekadar masalah teknis, tetapi juga mencerminkan kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap aset publik.
Dirinya mendesak Pemkab Bojonegoro untuk segera mengambil tindakan nyata.
“Bukan hanya perbaikan saja, tetapi juga perlu dilakukan inventarisasi aset secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi sebenarnya dan penyebab kerusakan,” saran Guzali.
Selain perbaikan, Guzali juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin dan pengawasan yang lebih ketat. Setelah diperbaiki, harus ada perawatan berkala agar videotron ini tetap berfungsi optimal.
Tambahnya, dan yang terpenting, perlu ada mekanisme pengawasan yang efektif untuk mencegah kerusakan serupa terjadi di masa mendatang. Ini semua demi efisiensi penggunaan anggaran dan demi kepentingan masyarakat Bojonegoro.
Guzali berharap Pemkab Bojonegoro segera merespon keluhan ini dan menunjukkan komitmennya dalam mengelola aset publik secara bertanggung jawab.
“Saya percaya bahwa videotron yang berfungsi dengan baik akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Bojonegoro,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Budi Sugianto, menjelaskan terkait Video tron yang tidak berfungsi tersebut adalah aset nya Pemkab Bojonegoro, dan pihak terminal hal tersebut sudah pernah mengajukan pembongkaran.
“Videotron itu milik pemkab, Sudah pernah ada surat untuk pembongkaran, tapi sampai sekarang gak tahu kenapa belum dibongkar. Sudah bertahun-tahun itu mati, semenjak kepala terminal yang lama,” pungkasnya.