Ong Hengky Ongkywijoyo : Tantangan dan Harapan Menuju Indonesia Emas 2045

- Admin

Kamis, 26 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, SUARABANGSA.co.id –  Indonesia telah memasuki usia 79 tahun dan banyak perubahan yang telah terjadi di negeri ini. Menjelang usia 100 tahun pada 2045 Indonesia menghadapi tantangan besar yang memerlukan perhatian serius, tidak hanya dari pemimpin negara tetapi juga dari seluruh lapisan masyarakat yang berperan penting dalam mewujudkan perubahan.

Hal ini diungkapkan oleh Ong Hengky Ongkywijoyo, seorang pengusaha sukses asal Surabaya, Jawa Timur.

Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap beberapa wilayah di Indonesia yang masih belum tergarap dengan baik meskipun negara ini kaya akan sumber daya alam.

Pria kelahiran Surabaya ini pun menuturkan, sebagian besar wilayah di Indonesia ini sangat kaya akan hasil bumi dan hasil pertambangan.

“Sedih sekali saya mendapati bahwa masih ada wilayah di Indonesia yang belum tergarap secara maksimal,” ujarnya.

Baca Juga:  Perkuat Produk UKM, Biro Perekonomian Gelar Jatim Economic 2024 di Ciputra World Surabaya

Menurutnya Sumatera, Kalimantan, hingga Papua memiliki kekayaan alam yang luar biasa melimpah, yang jika dikelola dengan baik dapat membuat Indonesia lebih maju dibanding negara lain.

Ong Hengky juga teringat lirik lagu legendaris Koes Plus yang menggambarkan kekayaan alam Indonesia.

“Koes Plus mengatakan bahwa laut di Indonesia ibarat kolam susu, Dengan kail dan jala saja, kita sudah bisa memenuhi kebutuhan ikan. Ini menunjukkan betapa suburnya negeri ini,” kata Ong Hengky.

Namun, ia mempertanyakan, “Mengapa kekayaan alam ini belum merata dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia?”

Sebagai pengusaha warga negara keturunan yang peduli, Ong Hengky memiliki beberapa gagasan untuk memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia. Salah satu fokusnya adalah perbaikan infrastruktur terutama jalan – jalan di daerah terpencil.

Menurutnya, jalan – jalan di daerah pedesaan masih terlalu sempit sehingga distribusi hasil bumi terhambat.

Baca Juga:  Bentuk Apresiasi, Polisi Ini Borong Telur Asin Hasil Karya Siswa SMALB Negeri Sampang

“Lebar jalan di daerah terpencil seharusnya diperluas hingga 10-12 meter, sementara jalan-jalan utama sebaiknya memiliki lebar 15-20 meter,” singkatnya.

Dengan lebar jalan yang ideal, truk-truk besar dapat mengangkut hasil bumi dalam jumlah banyak dan mempercepat distribusi ke kota-kota besar.

“Jika distribusi cepat, hasil bumi masih segar saat tiba di pasar, dan nilainya lebih tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” tambahnya.

Namun, Ong Hengky juga menyoroti dampak negatif dari pembangunan, seperti penebangan hutan secara masif untuk membuka jalan. Menurutnya, hutan adalah paru-paru dunia yang perlu dijaga. Ia juga mengkritik pembangunan jalan tol yang memerlukan biaya besar. Ong Hengky berpendapat bahwa dana tersebut sebaiknya dialihkan untuk pendidikan dan kesehatan, terutama di daerah terpencil.

Baca Juga:  Stop Rokok Ilegal, Bea Cukai Bersama Diskominfo Sampang Gelar Sosialisasi Ketentuan Cukai

Ia berharap pemerintah lebih bijak dalam mengelola kekayaan alam dan infrastruktur, serta mengajak putra-putri Indonesia yang menimba ilmu di luar negeri untuk kembali dan membangun tanah air dengan ilmu yang telah diperoleh. Sektor pertanian, misalnya, memerlukan sentuhan teknologi modern untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas produk.

“Indonesia memiliki tanah yang sangat subur. Dengan penerapan teknologi pertanian yang tepat, hasil panen bisa jauh lebih melimpah dan berkualitas,” jelasnya.

Sebagai penutup, Ong Hengky berharap bahwa pemikiran-pemikirannya dapat menginspirasi para pemimpin dan masyarakat untuk bersama – sama mewujudkan Indonesia yang lebih maju sehingga pada usianya yang ke-100 tahun, Indonesia bisa menjadi negara yang disegani dunia bukan hanya di tingkat Asia.

“Semoga harapan ini bukan hanya mimpi, tetapi dapat diwujudkan demi kejayaan Indonesia,” pungkasnya.

Penulis : Muji

Editor : Putri

Berita Terkait

Bersih, Lapak Pedagang tak Tampak Lagi di Depan Pendopo Bupati Sampang
Anggota DPR RI Turun ke Lapangan, Cari Solusi untuk Harga Gabah di Bojonegoro
Harga Gabah Anjlok, Semut Ireng Minta Satgas Pangan dan APH di Bojonegoro Turun Tangan
Memasuki Panen Raya, Harga Gabah di Bojonegoro Tidak Menentu
Masih Bandel Jualan, PKL di Alun-Alun Trunojoyo Sampang Diobrak Satpol PP
Sampang Bersholawat, Pedagang Asongan ikut Raup Berkah dan Rezeki
Jelang Idul Fitri, Warga Sampang Mulai Berburu Baju Lebaran, Pedagang Teriak Begini
Rancangan Teknokratik RPJMD Lima Tahun, Pemkab Sampang Bahas Isu dan Sasaran Penting

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 13:26 WIB

Bersih, Lapak Pedagang tak Tampak Lagi di Depan Pendopo Bupati Sampang

Jumat, 25 April 2025 - 13:17 WIB

Bupati Bojonegoro Hadiri Pelatihan K3, 40 Warga Siap Bersaing di Industri Energi dan Mineral

Kamis, 24 April 2025 - 19:18 WIB

Hadiri Rapat Koordinasi di RSUD Sumberrejo, Bupati Bojonegoro Menyapa Warganya yang Dirawat

Kamis, 24 April 2025 - 16:27 WIB

Pj Bupati Pamekasan Kunjungi Korban Angin Kencang

Kamis, 24 April 2025 - 11:30 WIB

Beri Perhatian Sektor Pertanian, Bupati Bojonegoro MUO Dengan PT PLN Persero

Rabu, 23 April 2025 - 20:53 WIB

Pembangunan Tower Disegel, Satpol PP Bojonegoro Pastikan Izin Belum Keluar

Rabu, 23 April 2025 - 14:02 WIB

Demi Mengentas Kemiskinan, Bupati Bojonegoro Terapkan Program Gayatri

Selasa, 22 April 2025 - 13:43 WIB

Bupati Bojonegoro Pimpin Apel Kartini, Begini Pesannya

Berita Terbaru