“Alhamdulillah, adanya program dari Bupati, kami tidak diperbudak melainkan kami sangat dibantu. Terimakasih Pak Bupati dan Pak Didik,” bebernya.
“Kami harap program membatik ini harus tetap berjalan terus selamanya demi mensejahterakan para pembatik Beddey, karen jika macet, maka kami susah untuk membeli sembako untuk dimakan,” harapnya.
“Terimakasih Pak Bupati dan Pak Didik,” imbuh mantan TKW Malaysia itu.
Untuk diketahui, seperti pantauan media ini para para pengrajin batik Beddey rata-rata mereka yang usia tua, sementara bagi kaum mudanya masih sedikit.**
Halaman : 1 2