BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Ormas Rejo Semut Ireng mulai resah dengan tidak menentunya harga gabah kering di petani di Bojonegoro yang tidak sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
Harga gabah yang berlaku di Bulog Bojonegoro sejak 15 Januari 2025 adalah Rp6.500 per kilogram. HPP ini berlaku untuk gabah kering pedesaan (GKP).
Lulus Setiawan SH, selaku Kordinator Rejo Semut Ireng yang bergerak di bidang pertanian menyayangkan dan prihatin dengan Kondisi saat ini
Dari bulan Januari sampai Maret, harga gabah Turun, dari HPP 6500 turun ke 6400 sampai 5800, di bulan April mulai turun lagi sampai 5100 rupiah perkilo.
Di bulan Maret panen raya pertama menjelang lebaran saat bulan puasa harga gabah mulai turun drastis saat terdengar isu kabar Perum Bulog Bojonegoro tidak mengambil Gabah dari petani (Red: Penyerapan).
Hal tersebut disikapi oleh Relawan Presiden Prabowo Subianto yang tergabung di Rejo Semut Ireng, Lulus Setiawan.
Menurutnya, terjadinya permainan tengkulak dan beberapa pihak hingga terjadinya turunnya harga dari 6500 sampai 5100 rupiah yang tidak sesuai dengan HPP.
“Saya selaku koordinator Rejo Semut Ireng Bojonegoro mengkritisi komitmen Bulog dalam proses pembelian gabah dari petani saat ini. Sebagai mitra masyarakat dan pemerintah daerah Bojonegoro,” terangnya.
“Kami menyayangkan harga gabah yang hanya dibandrol 5100-5300, padahal pemerintah sudah menetapkan harga gabah sebesar 6500,” ungkapnya.
Lulus Setiawan juga berharap pemangku Jabatan, Perum Bulog Bojonegoro, Aparat Penegak Hukum Bojonegoro, Satgas Pangan Bojonegoro segera menindak lanjuti keadaan ini, Dengan adanya efesiensi Anggaran dan krisis dunia sudah berdampak pada masyarakat petani.
Kalau lagi-lagi petani yang menjadi korban maka keadilan bagi rakyat Bojonegoro belum terasa, dalam hal Ini bulog dan Mitra Bulog yang menjadi leading sektor pembelian di petani maka Bulog harus bertangung jawab.
“Di tengah kondisi ekonomi saat ini, kami berharap Bulog dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.
Penulis : Takim
Editor : Putri