Petani di Pangarengan Sampang Ini Tetap Bertahan dengan Bajak Tradisional

- Admin

Selasa, 10 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Membajak sawah menggunakan cara tradisional dengan tenaga sapi menjadi kegiatan yang langka saat ini. Namun, menggunakan tenaga hewan ternak untuk bercocok tanam itu bukan berarti hilang, sebab beberapa petani di Kabupaten Sampang ternyata masih bertahan dengan bajak tradisional tersebut.

Seperti yang dijumpai di Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan ini masih ada petani yang membajak sawah dengan menggunakan sapi. Dia adalah Abdul Kadir (39), warga Dusun Bringin itu hingga saat ini masih menggunakan sapi dan bajak tradisional dalam mengolah sawahnya.

Baca Juga:  Di Sampang, Penumpang Bus yang Datang Dari Luar Kota Diperiksa

“Sudah banyak yang menggunakan mesin traktor, tapi membajak sawah dengan menggunakan sapi, lingkungan akan tetap lestari, disisi lain juga untuk melestarikan budaya,” kata Kadir disela-sela kesibukannya bajak sawah, Selasa (10/11/2020).

Ia berpendapat bahwa tidak menutup kemungkinan dikemudian hari sudah tidak ada lagi yang membajak sawah dengan sapi. Tetapi ia juga meyakini, membajak sawah dengan cara tradisional memiliki kelebihan tersendiri.

“Karena dengan membajak sawah menggunakan sapi atau bajak tradisional ini diyakini akan mampu mempertahankan humus tanah dan menjaga kwalitas dari padi yang dihasilkan, tekstur lumpur pun lebih halus dan tidak tercemari oleh limpahan bahan bakar dan oli,” jelas Kadir.

Baca Juga:  Kacabdin Sampang Pastikan Tidak Ada Paksaan kepada Siswa Beli Seragam di Sekolah

Dia juga menyatakan tidak tertarik mengganti sapi dengan traktor untuk membajak sawah. Salah satunya karena kecintaannya memelihara ternak, selain itu perawatannya lebih mudah. Berbeda dengan traktor yang membutuhkan perawatan lebih rumit.

“Merawat sapi relatif lebih mudah, yang penting tekun. Saya juga merasa mendapat timbal baliknya juga, sapi mudah dikendalikan dan tahu apa yang diperintah. Saya akan tetap memelihara sapi,” kata Kadir.

Terkait kegiatannya dimasa saat ini yang mulai langka, membajak sawah secara tradisional ini memiliki nilai seni dan menjadi atraksi wisata.

Baca Juga:  Akibat Pecah Ban, Mobil Ambulans Tabrak Pembatas Jembatan di Jalan Raya Camplong Sampang

“Biarlah anak dan cucu saya tahu, bahwa mulai jaman dahulu nenek moyang mereka membajak dengan menggunakan sapi,” pungkasnya.

Berita Terkait

Bangunan dan Tower Tidak ada Izin Tetap Beroperasi di Bojonegoro, Permainan Siapa?
Baitul Maal PLN UP3 Madura Salurkan Bantuan Sembako Kepada 100 Dhuafa
Tidak Berizin, Sejumlah Menara Telekomunikasi dan Tiang FO Rugikan Pemda Bojonegoro, Ada Beking Orang Kuat?
Belum Ada izin, Tower Telekomunikasi Sudah Dibangun di Kecamatan Sukosewu Bojonegoro
Data Provider FO Berbeda dengan DPTSP, Begini Penjelasan DPUBMPR Bojonegoro
Respon Cepat Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, DPRD Sumenep Gelar RDP
Kapolres Bojonegoro Resmi Tutup Kejuaraan Pencak Silat Kapolres Cup 4
Pemdes Sukowati Bojonegoro Digeruduk Warganya yang bekerja di PT Sata Tec Indonesia

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 09:54 WIB

Bangunan dan Tower Tidak ada Izin Tetap Beroperasi di Bojonegoro, Permainan Siapa?

Senin, 23 Juni 2025 - 06:51 WIB

Baitul Maal PLN UP3 Madura Salurkan Bantuan Sembako Kepada 100 Dhuafa

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:27 WIB

Belum Ada izin, Tower Telekomunikasi Sudah Dibangun di Kecamatan Sukosewu Bojonegoro

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:16 WIB

Data Provider FO Berbeda dengan DPTSP, Begini Penjelasan DPUBMPR Bojonegoro

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:06 WIB

Kapolres Bojonegoro Resmi Tutup Kejuaraan Pencak Silat Kapolres Cup 4

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:09 WIB

Pemdes Sukowati Bojonegoro Digeruduk Warganya yang bekerja di PT Sata Tec Indonesia

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:02 WIB

Kabel Provider Semrawut di Bojonegoro, Instansi Saling Lempar Tanggung Jawab

Senin, 16 Juni 2025 - 10:23 WIB

Kabel Provider Seluler di Bojonegoro Semrawut dan Membahayakan Warga, Pihak Perijinan Bungkam

Berita Terbaru