BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Dalam menanggani Krisis air di Bojonegoro, diperlukan beberapa bendungan yang menjadi penyangga dari kebutuhan pertanian dan baku untuk yang lainnya.
Dan saat ini Beberapa desa desa di beberapa kecamatan mulai kekeringan dan kurang air, saat musim untuk masa tanam padi. Dan bendungan yang bisa diharapkan oleh petani yaitu waduk pacal,
“Yaa ini kan ada dua hal, ada beberapa desa yang membutuhkan air,nah yang bisa selama ini kan waduk pacal, maka para camat meminta untuk waduk pacal di buka kembali,” ungkap Lasuri Komisi B dari fraksi PAN.
Lanjut Lasuri, terkait pembangunan Bendungan Karangnongko telah dianggarkan di APBD Bojonegoro kurang lebih 362 M, yang rencana nya di pasang di P-APBD.
“Sebenarnya progres bulan ini adalah di bulan Maret pengukuran lokasi dan ini adalah program Nasional, karena sejatinya perubahan nanti kita pasang di P-APBD, untuk mendukung program strategis Nasional,” ungkapnya.
Lasuri juga menambahkan, bahwa bendungan yang menjadi penyangga air wilayah barat tersebut sebagai proyek nasional dan harus menentukan titik lokasi.
“Memang harus ada penentuan lokasi (penlok), nah saat ini penloknya Yang menentukan adalah SK nya dari Gubernur, nah mungkin penloknya baru turun, dan kita anggarkan 362 M (karang Nongko:Red), yang progresnya saat ini sementara ada di desa ngelo,” jelasnya.
Lasuri, saat Disingung terkait bendungan Pejok yang rencana strategisnya pemerintah daerah Bojonegoro sebagai penyangga air pertanian di wilayah timur, karena titik lokasinya di perbatasan dengan Lamongan maka difokuskan untuk bendungan Karangnongko dulu.
“Pejok pernah juga kita pasang, karena wilayah nya perbatasan daerah Lamongan, jadi kita fokuskan di Karang Nongko,” jelasnya.
Dalam menghadapi kekurangan air yang di tunggu tunggu oleh warga dari daerah Balen, kapas, Kanor, Sumberjo, mau pun dari desa atau kecamatan yang lain nya, berharap waduk Gongseng segera beroperasi.
“Jadi kita berharap segera waduk Gongseng segera beroperasi dan waduk pacal,” pungkasnya.