SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Sejumlah pihak meragukan integritas dan profesionalitas Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, sebagai pengawas pemilu.
Pasalnya, dalam proses seleksi calon panitia pengawas pemilu (panwaslu) Kecamatan yang berbasis Computer Assisted Test (CAT) beberapa hari lalu banyak kejanggalan.
Selain itu, pengumuman hasil tes tersebut juga menuai sejumlah pertanyaan. Sebab, pengumuman kelulusan itu hanya mencantumkan nama dan alamat peserta, tanpa dibarengi dengan perolehan hasil nilai.
Dugaan ini bisa berakibat pelaksanaan Pemilu di bumi Bahari berpotensi tidak akan berkualitas, karena proses pengawasan tidak maksimal. Sebab rekrutmen tidak dilakukan secara natural.
Salah seorang peserta CAT yang enggan namanya disebut menyayangkan sikap Bawaslu Sampang yang kurang profesional. Harusnya, kata dia, nilai hasil CAT para peserta di publikasikan, agar dapat melihat perbandingan nilai antar sesama peserta dan tidak muncul kecurigaan terkait proses seleksi.
“Jika memang itu murni lolos tanpa permainan, maka saya minta kepada komisioner untuk mempublis nilai ujian CAT tersebut, kalau caranya seperti ini buat apa digunakan sistem CAT,” kata dia, pada kontributor suarabangsa.co.id, Jumat (21/10/2022).
Menurutnya, bahwa sistem computer assisted test ini jangan dijadikan dasar legitimasi jika proses rekrutment sudah di anggap valid dan sudah di anggap berdasar hukum prosedural korektif.
“Patut diduga ada upaya-upaya dan indikator-indikator lain sehingga hasil akhirnya tidak fair, terkesan tidak profesional. Jadi bagaimana bisa dipercaya,” tegasnya memungkasi.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Sampang Hj Insiyatun saat dikonfirmasi terkait hal itu melalui nomor telephone selulernya pada Kamis (20/10/2022) tidak diangkat.
Namun dalam pesan singkatnya membalas dengan mengirim nomor ponsel dan mengarahkan kepada Ketua Pokja Pembentukan Panwaslu Kecamatan, Luddin.
Sedangkan Luddin beberapa kali dihubungi via nomor telephone selulernya juga tidak diangkat. Media online ini mengkonfirmasi secara tertulis melalui pesan singkat di aplikasi WhatsApp miliknya, namun tidak memberikan tanggapan dan terkesan bungkam.
Sebelumnya, dalam konfirmasi tertulis yang disampaikan melalui pesan WhatsApp tersebut, kontributor suarabangsa.co.id telah memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud konfirmasi dan informasi yang dibutuhkan.