SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Sebanyak 147 personel Polres Sampang, Jawa Timur (Jatim) menjalani tes psikologi di Gedung Sanika Satyawada Mapolres setempat, Rabu (11/11/2020). Tes ini sebagai syarat bagi pemegang senjata api (senpi) dan calon pemegang senpi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun suarabangsa.co.id, tes psikologi dilaksanakan bekerja sama dengan tim dari Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Timur. Peserta tes psikologi merupakan anggota Personel Polres Sampang dan juga Polsek Jajaran, terdiri dari Perwira maupun Bintara yang terlebih dahulu mendapatkan pengarahan.
Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Polres Iptu Sunarno mengatakan bahwa, setiap anggota kepolisian yang akan dan telah memegang senjata api harus melalui proses ini.
“Kegiatan ini dinilai perlu dilaksanakan, untuk mencegah dan mendeteksi adanya gangguan psikologis yang dialami aparat kepolisian yang dapat memicu tindakan berbahaya, karena mereka kan membawa senjata api,” ungkapnya.
Mantan Kapolsek Robatal itu mengatakan, tes psikologi tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi mental dan kepribadian personel, utamanya dalam mengontrol emosi saat melaksanakan tugas di lapangan. Tes psikologi, kata dia, juga dilaksanakan sebagai salah satu persyaratan personel Polri khususnya Polres Sampang dalam pengajuan permohonan pinjam pakai senjata api dinas.
“Ini juga sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan pimpinan terhadap anggota yang akan menyalahgunakan senjata api akibat terganggunya kemampuan pengendalian emosi anggota,” tuturnya.
Menurutnya, tidak semua anggota kepolisian diperbolehkan memegang senpi. Sebab, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi anggota kepolisian salah satunya tes psikologi ini.
“Hasil tes psikologi akan menentukan apakah anggota tersebut layak mendapatkan rekomendasi dari pimpinan fungsi dan tempat anggota bertugas untuk memegang senjata api,” ujarnya.
Pihaknya berharap kepada anggota yang memegang senpi dinas untuk tidak menyalahgunakannya. Dia juga mengingatkan untuk selalu merawat kebersihan serta penyimpanan senjata dengan baik.
“Apabila tidak lulus tes psikologi, maka senjata api tidak diberikan dan bahkan akan kita tarik bagi anggota yang sudah memegangnya,” pungkasnya.