SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Dipicu persoalan penolakan calon Kepala Desa dari luar desa, dua kelompok masyarakat di Desa Aeng Baja Kenek, Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur bentrok, Rabu (28/08).
Ratusan warga menolak calon kades dari luar desa dengan melakukan aksi unjuk rasa di sekretariat panitia pilkades. Namun aksi warga mendapat perlawanan dari rombongan salah seorang pendukung bakal calon yang hendak mendaftar, sehingga kedua belah pihak sempat berseteru dan hampir saling adu jotos.
“Lebih dari 200 warga yang menolak calon kades dari luar, dan sudah menduduki sekretariat panitia sejak hari Senin kemarin,” terang Lukman salah seorang warga desa setempat.
Kedua kelompok bentrok lantaran kelompok warga yang menolak kades dari luar menghadang kelompok warga lain yang hendak mendaftar, sebab dicurigai akan mendaftarkan cakades dari luar.
“Sebetulnya mereka dari incumben. Kabarnya akan mendaftarkan istrinya, tapi massa juga mencurigai mereka membawa berkas cakades lain yang mau didatangkan dari luar,” tambahnya.
Beruntung, hingga berita ini ditulis tidak sampai ada korban jatuh, karena pihak kepolisian yang datang ke lokasi dengan cepat melerai kedua kelompok. Ketegangan juga sudah mereda karena satu kelompok warga sudah meninggalkan TKP.
“Serkarang sudah agak kondusif, selain karena (kelompok) dari incumben sudah meninggalkan lokasi, juga ada beberapa kompi dari Polres yang tiba di sini,” tukasnya.
Sementara itu, pihak panitia belum berhasil dikonfirmasi pihak panitia. Tetapi berdasarkan informasi di lapangan sudah ada dua calon yang sudah mendaftar sejak pemdaftaran dibuka, salah satunya incumben.
Sementara, dikonfirmasi terpisah, Kepala DPMD Sumenep, Moh. Ramli mengatakan, pihak panitia tidak bisa menolak cakades dari luar desa. Pasalnya, cakades dari luar desa diperbolehkan menurut aturan yang ada.
“Hak setiap warga negara untuk mencalonkan diri,” tegas Ramli.