BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Wastra Batik Festival (BWBF) 2025 Yang digelar dari tanggal 18 sampai 21 Juni 2025 akhirnya resmi ditutup oleh Bupati Bojonegoro, Minggu 22/6/2025 Malam
WBF 2025 Ditutup oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono yang didampingi Cantika Wahono yang juga selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bojonegoro, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta Lasuri dari Komisi B Dewan perwakilan Rakyat Daerah, dan beberapa OPD dan SKPD Bojonegoro,
Dalam acara yang dihadiri ribuan Warga Bojonegoro itu, nampak juga Hadir Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro tahun 2025 Andik Sudjarwo bersama Jajaran Setda, Welly Fritama, SSTP selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga hadir, dan beberapa perwakilan Dekranasda dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Tahun ini, tercatat sebanyak Kurang lebih 105 stand perwakilan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai Kabupaten/Kota Se-Jatim, Jateng dan Jabar turut hadir meramaikan dan mengenalkan ciri khas batik daerahnya masing-masing.
Kegiatan yang diselenggarakan Oleh Dekranasda Nasional dan Daerah tersebut menjadi kesempatan antar pengrajin batik untuk saling bersilaturahmi dan bertukar informasi terkait perkembangan batik di era sekarang.
Uswatun Hasanah salah satu perwakilan UMKM yang ikut membuka stand dari Kabupaten Tuban, turut memberikan testimoni terkait festival ini, dengan ada nya Pameran tersebut sebagai ajang promosi dan meningkatkan taraf ekonomi dan penjualan para UMKM.
“Saya sudah sering mengikuti pameran seperti ini di derah, tingkat nasional, bahkan internasional, tapi menurut saya pameran ini sungguh luar biasa. Sangat bagus baik dalam penyelenggaraannya hingga antusiasme masyarakatnya. Saya dan beberapa pemilik stand merasakan sekali kehabisan stok sampai harus beberapa kali mengambil stok di rumah agar tetap bisa memenuhi permintaan pembeli. Jadi, saya harap bapak Bupati agar dapat terus mengadakan acara seperti ini kedepannya dengan lebih baik lagi,” harapnya.
Dalam sambutan Welly Fritama, SSTP selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melaporkan Selama empat hari berjalannya pameran, total penjualan mencapai Rp1,3 Milyar.
Menurut mantan kepala Dinas Tenaga kerja tersebut menjelaskan, selama empat hari masyarakat menyambut baik dengan ada nya Pameran tersebut,animo yang baik ini bisa menjadi ajang pameran Budaya dan kerajinan.
Pameran Kebudayaan seperti ini Masyarakat diingatkan Kembali akan kekayaan budaya yang dimiliki setiap Daerah. Serta tentunya sebagai media pembelajaran kepada generasi penerus bahwa kebudayaan akan selalu beriringan dengan perkembangan zaman.
“Pameran ini telah menjadi ajang untuk mempromosikan batik kepada masyarakat luas, memperlihatkan keindahan motif dan teknik pembuatan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya ini,” ungkapnya.
Lanjutnya, Sebagaimana dalam pertunjukan-pertunjukan yang ditampilkan selama gelaran BWBF 2025, kontes desainer yang bertajuk Lomba Fashion Show Batik Evening Gown digelar sebagai upaya menunjukan bahwa batik adalah karya yang dinamis.
Kemudian Grand Final Kange-Yune Bojonegoro 2025 yang turut diselenggarkan pada hari ketiga BWBF 2025, diharapkan mampu menjadi Duta Wisata Kabupaten Bojonegoro yang mampu membawa potensi Daerah bersaing dengan berbagai Daerah.
“Dan juga, pameran ini merupakan wujud apresiasi kita terhadap keindahan, keanekaragaman dan kekayaan batik indonesia, terutama batik Bojonegoro yang merupakan warisan budaya tak ternilai serta dalam rangka meningkatkan ekonomi para pengrajin batik khususnya,” jelasnya.
Setyo Wahono selaku Bupati Bojonegoro menyampaikan sambutan dan mengajak seluruh Masyarakat untuk mencintai dan melestarikan batik.
Dan ucapan terima kasih atas dukungan dan partisipasi seluruh pihak dan Masyarakat atas terselenggaranya acara BWBF 2025 di Bojonegoro, Bupati yang merakyat tersebut juga berharap Semoga Batik Indonesia selalu dikenal dikancah Dunia dan menjadi kebanggaan serta identitas bangsa Indonesia.
“Dengan berakhirnya pameran ini, semoga semangat melestarikan dan mengembangkan batik terus berkobar. Mari kita terus menjaga keberadaan batik sebagai warisan budaya yang berharga. Dan Semoga batik Bojonegoro semakin dikenal dan diapresiasi oleh semua kalangan sehingga dapat menjadi simbol identitas kabupaten bojonegoro yang kuat,” terang Setyo Wahono Bupati Bojonegoro.
Pemkab Bojonegoro dalam closing acara BWBF 2025 juga mengapresiasi para UMKM dengan beberapa hadiah, dari penilaian Stand terbaik sampai Penjualan UMKM terbaik.
Salah satunya stand dengan jumlah pembelian terbanyak selama pameran, yang dalam hal ini diraih oleh Kabupaten Sidoarjo sebagai Juara Favorit.
Sementara itu, Juara 1 Stand Terbaik diraih oleh Kabupaten Jember, Juara 2 diraih oleh Kota Surakarta, dan Juara 3 diraih oleh Dekranasda Provinsi Jawa Timur.
Dengan adanya apresiasi ini, diharapkan dapat mendorong semangat para perajin batik untuk terus memperkenalkan karya batik dari berbagai daerahnya agar lebih dikenal baik di kancah regional, nasional, hingga Internasional.
Penulis : Takim
Editor : Putri