Ratusan Warga Geruduk Tambang Ilegal di Ringintunggal Bojonegoro, Excavator Hampir Dibakar Masa

- Admin

Sabtu, 26 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id– Ratusan Warga Ringintunggal pagi ini geruduk Lokasi yang rencana menjadi lahan tambang galian C, dari Karang taruna, Pemdes, Linmas, yang di kawal Babinsa, Babinkamtibmas, Danpos Kodim 0813 Bojonegoro, Kapolsek ngayam bersama jajaran, Bojonegoro Provinsi Jawa timur. Sabtu 26/4/2025.

Tamam selaku kordinator aksi dari Karang taruna meminta kepada pengelola rencana tambang ilegal tersebut meminta pagi ini dihentikan dan semua alat berat excavator (Red:Becho), Truck untuk keluar dari desa Ringintunggal.

“Saya meminta mulai hari ini tambang ilegal ini harus dihentikan, dan semua alat berat harus dikeluarkan dari desa ringintunggal, saya tidak ingin ada penambangan ilegal seperti di desa lainnya,” pintanya.

Dan imbuhnya, Rencana tambang ilegal tersebut sangat menggangu kenyamanan warga ringintunggal, selain rawan penyakit juga merusak lingkungan,

“Salain mengangu kesehatan, tambang ilegal ini merusak lingkungan, sampai kapan pun akan kita lawan,” dalam orasinya.

Baca Juga:  Kodim 0827 Gelar Festival Pencak Silat, Ini Harapan Bupati Sumenep

Setelah karang taruna Corat coret di jalan dan berorasi, beberapa tulisan yang jadi alat peraga perotes, mereka bersama Kepala desa bersama jajaran, linmas, yang dikawal Babinsa dan Babinkamtibmas,Kapolsek dan Danpos Kodim 0813 menuju tempat obyek yang rencana jadi tambang ilegal.

Mediasi nampak alot yang di mediasi oleh kepala desa dan keamanan, dan masa mendengar alotnya mediasi ada upaya ingin membakar alat berat di tempat galian tersebut, dan hal tersebut bisa direda oleh pihak keamanan.

“Kalau hari ini alat berat dan truck ini tidak dibawa keluar Desa, kita bakar saja,” ujar warga yang geregetan dengan aksi penambang yang satu bulan lalu sempat ditolak oleh warga Ringintunggal.

Dalam sekitar 30 menit, 3 buah truck, satu alat berat (Becho) keluar dari Tanah solo valey tersebut, masa agak sedikit reda.

Baca Juga:  Soal Kasus Penggelapan BLT, Dinsos Pamekasan Imbau Masyarakat Jangan Takut Melaporkan Kasus yang Sama

Dalam mediasi dengan kordinator lapangan penambang ilegal tersebut, sebut saja MTM mengatakan bahwa apa yang dilakukan semata mata ingin bekerja dan dapat lapangan pekerjaan, soal warga tidak menghendaki MTM tidak mengapa, tapi MTM berharap kepada kepala desa dan yang lain nya mencarikan solusi nya, kalau ingin mediasi dengan pihak penambang dirinya juga siap, agar semua bisa berjalan dengan baik, ihwal aturan MTM berkata jujur tidak paham dan tidak tahu perihal aturan soal tambang, yang dia paham itu tanah negara, yang bisa dimanfaatkan bersama-sama,

“Soal aturan saya tidak tahu , saya juga hanya bekerja suruhan dan saya juga punya keluarga dan ingin bekerja, kalau dari rencana, kalau ini berjalan, lingkungan juga ada kopensasi, yang terlibat bekerja juga warga ringintunggal, kalau sebagian warga tidak memperbolehkan ya tidak apa-apa, tapi kalau ingin ada mediasi kita juga siap” ungkapnya sambil meyakin kan bahwa dirinya warga asli Ringintunggal.

Baca Juga:  Sat Reskrim Polrestabes Surabaya Tembak Mati Pelaku Ranmor

Secara terpisah,Pandil Kepala desa merasa kaget dengan kejadian alat berat datang, dan kades merasa tidak pernah mengijinkan ada nya kegiatan tersebut,

“Kemarin malam saya juga kaget tiba tiba ada yang datang kerumah, alat berat juga datang,saya tidak tahu, saya serahkan pada warga,” ungkap kepala Desa Ringintunggal.

Dengan 3 buah truck dan alat berat (Becho) keluar dari lingkungan rencana tambang ilegal tersebut, aksi bisa berakhir.

Dalam pantauan Suara bangsa Becho sempat dipingir jalan dan belum diambil oleh penambang, sebagian masa berjaga sampai alat berat dibawa keluar dari Desa Ringintunggal, kurang lebih 30 menit Truck pejemput Becho datang, setelah itu masa baru bubar.

Penulis : Takim

Editor : Putri

Berita Terkait

Si Mas Ganteng Diduga Belum Propesional Dalam Pelayanan
DPRD Bojonegoro Akan Buat Perda Inisiatif Soal Limbah
Gelar Musrenbang RPJMD Tahun 2025-2029, Ini Fokus Pemerintah Kabupaten Sampang
SMSI Madura Raya Akan Gelar ‘SMSI Award 2025’
Atap Rumah Warga Sampang Ambruk Usai Diterjang Angin Kencang Disertai Hujan Deras
Si Ganteng Digeruduk Transportasi Online dan Offline di Stasiun Bojonegoro
DPRD Sumenep Segera Bentuk Pansus BSPS
Satu Jemaah Haji asal Pamekasan Tertahan di Jeddah
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:19 WIB

Gelar Musrenbang RPJMD Tahun 2025-2029, Ini Fokus Pemerintah Kabupaten Sampang

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:27 WIB

Atap Rumah Warga Sampang Ambruk Usai Diterjang Angin Kencang Disertai Hujan Deras

Rabu, 7 Mei 2025 - 16:24 WIB

Tanggapi Keluhan Pokdarwis, Disporapar Pamekasan: Kami Tak Bisa Berbuat

Rabu, 7 Mei 2025 - 16:04 WIB

Jemaah Calon Haji Asal Pamekasan Dikabarkan Ditahan di Jeddah, Begini Kata Kemenag

Senin, 5 Mei 2025 - 10:55 WIB

Dana Desa di Sampang Tak Kunjung Cair Hingga Bulan Mei, DPMD Ungkap Penyebabnya

Minggu, 4 Mei 2025 - 21:00 WIB

Hibah Kesbangpol Bojonegoro 2024-2025 Tidak Mencerminkan Efisiensi Anggaran

Sabtu, 3 Mei 2025 - 22:32 WIB

Tanah Longsor di Sampang, Dapur Warga Rusak Berat

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:57 WIB

Bupati Bojonegoro Kukuhkan Pengurus Forum sekertaris Desa

Berita Terbaru

Daerah

Si Mas Ganteng Diduga Belum Propesional Dalam Pelayanan

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:10 WIB

Daerah

DPRD Bojonegoro Akan Buat Perda Inisiatif Soal Limbah

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:25 WIB

Daerah

SMSI Madura Raya Akan Gelar ‘SMSI Award 2025’

Kamis, 8 Mei 2025 - 23:33 WIB