BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Menjelang pertengahan Ramadhan 1445 Hijriah tahun 2024 ini menjelang malam sembilan (Malem songo) Pengerajin Tempat nama maesan (Prasasti) kebanjiran order Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, Rabu (20/3/2024).
Malam sembilan (Malem songo) bagi orang islam Jawa bahwa malam sembilan adalah hari baik itu membangun atau merawat makam leluhur orang jawa, dan juga malam yang baik untuk melangsungkan pernikahan.
Malam sembilan yang identik disebut Malem Songo digunakan dalam penyebutan malam ke-29 Ramadhan bagi masyarakat Jawa. Malem Songo memiliki makna harapan untuk terwujudnya doa-doa pada bulan Ramadhan.
Hal ini sering menjadi tradisi orang islam jawa adalah menganti “Pathok/prasasti” maesan yang sudah lapuk di makan rayap, atau bersih bersih makam leluhur sebelum di malam takbiran.
Pada bulan Ramadhan 2024 ini pengrajin prasasti nama Maesan kebanjiran order. Warga Desa Tanjungharjo yang bernama Gozhali ini seorang penjual stiker, namun juga melayani pembuatan nama prasasti di maesan, di bulan ramadhan ini dari sebelum puasa dan menjelang malem songo ini dari dulu selalu kebanjiran order.
Penulis : Takim
Editor : Putri
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya