PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah di masa Pandemi Covid-19, untuk memenuhi kebutuhan dapur tentu terasa sulit, khususnya bagi masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah.
Untuk mengatasi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menggelar pasar murah, dan itu merupakan cara Alternatif untuk membantu masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah, dimasa Pandemi Covid-19 ini.
Hal itu disampaikan oleh H. Budi, Kepala Seksi (Kasi) Perindustrian Dalam dan Luar Negeri Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur, di ruang kerjanya kepada suarabangsa.co.id, Jumat (7/05/2021) pagi.
“Mulai awal bulan Ramadhan, kita sudah menggelar pasar murah di 13 kecamatan yang ada di Pamekasan secara bergantian, dan terakhir dilaksanakan di pasar Proppo pada hari ini, yakni tanggal 7 Mei 2021 atau H-6 menjelang Idul Fitri,” ucapnya.
Budi juga mengatakan jika pasar murah tersebut sukses digelar, karena melihat animo masyarakat Pamekasan, serta bahan dagangan yang ludes terjual tidak tanggung-tanggung, serta dibuka langsung oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
“Kita sampai saat ini sudah menjual gula sebanyak lebih dari 7 ton gula, 1 ton liter minyak, 6 ton beras dan yang paling banyak terjual adalah produk mie instan,” terangnya.
Dirinya juga menjelaskan untuk pembeli dijamin tepat sasaran, yaitu masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, dikarenakan pihaknya betul-betul menyeleksi pembeli, serta membatasi pembelian dengan jumlah yang sudah ditentukan.
Terakhir Budi menyampaikan banyak terima kasih kepada para sponsor, tim Disperindag, juga media, yang sudah mendukung penuh program Pemerintah tersebut.
“Alhamdulillah, pasar murah yang digelar oleh Pemerintah pamekasan, sukses berjalan sesuai dengan harapan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, karena Bupati berharap bagaimana Pemerintah bekerja sebaik mungkin, dalam melayani masyarakat,” imbuhnya.
Pemerintah juga saat ini sedang gencar-gencarnya berusaha, bagaimana perkonomian masyarakat Pamekasan, bisa pulih seperti sediakala.
“Semoga dengan adanya pasar murah ini, masyarakat terbantu dari segi kebutuhan pokok sehari-hari selama bulan Ramadhan,” terang Budi.
Sementara itu Irma, salah satu pembeli produk di pasar murah mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan adanya pasar murah yang digelar oleh Pemerintah tersebut, menurutnya dari segi harga lumayan selisih, sehingga ia merasa sangat terbantu, serta bisa menyisihkan uangnya untuk keperluan lainnya.
“Saya kemarin beli produk susu kaleng dan juga mie instan, biasanya untuk 3 kaleng susu kalau beli dipasar umum, saya harus bayar 30.000, tapi di pasar murah ini, saya hanya cukup dengan membayar 20.000 ribu saja, dan itupun saya masih mendapatkan bonus gelas,” ucap Irma.
“Untuk produk mie instannya hanya dengan 10.000 saya sudah dapat 4 bungkus serta bonus tas cantik, seandainya tiap hari ada pasar murah, wah, pasti kita sangat senang,” pungkasnya. (ADV)