PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Rabbiya (91), nenek sebatang kara di Pamekasan ini hidupnya memprihatinkan sekali.
Nenek tersebut merupakan warga asal Dusun Jerbuddih, Desa Durbuk, Kecamatan Pademawu Pamekasan Madura Jawa Timur.
Perempuan renta itu tidak bisa menikmati masa tuanya dengan gembira dan nyaman.
Nenek Rabbiya selama hidupnya tidak pernah menikah, sehingga di masa tuanya Ia hidup sebatang kara, ditambah penglihatan yang buta membuat masa tuanya semakin menderita.
Dari pantauan suarabangsa.co.id, ia tinggal di kamar yang sangat sempit dengan ukuran 2×1 meter, sekaligus satu atap dengan sapi dan juga kamar mandinya. Itu merupakan tempat tinggal Nenek Rabbiya, selama ini.
Hanya Hosniyah, cucu keponakan Nenek Rabbiya yang membantu, baik dari segi tenaga maupun materi.
“Saya juga hanya seorang buruh tani musiman, dan pencari rumput untuk sapi orang, sehingga bantuan saya juga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya Nenek,” terang Hosniyah saat ditemui di gubuk Nenek Rabbiya.
Hosniyah juga mengatakan jika Nenek Rabbiya ditempatkan di samping kamar mandi, tujuannya semata-mata agar Nenek Rabbiya lebih mudah jika ingin ke kamar mandi, karena dirinya yang kadang harus pergi bekerja, sehingga Nenek Rabbiya harus ditinggal sendirian di rumah.
“Memang kamar mandinya ngumpul dengan kandang sapi mbak, mau gimana lagi lawong adanya seperti itu,” ucap Hosniyah dengan nada sedih.
Sementara itu Ririn yang merupakan Kepala Dusun setempat, membenarkan bahwasannya nenek Rabbiya ini memang hidupnya sebatang kara, dan selama ini hanya Hosniyah yang membantunya.
Ririn juga mengatakan jika Nenek Rabbiya ini di masa Pandemi Covid-19 ditahun kemarin, dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) dari Desa selama 6 kali, akan tetapi bantuan tersebut sudah tidak ada lagi sekarang.
“Kalau untuk bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pusat, Nenek Rabbiya selama ini tidak dapat bantuan,” tutur Ririn.
Apalagi Nenek Rabbiya ini tidak mempunyai e-KTP, jadi pihak Desa tidak bisa berbuat banyak, karena persyaratan untuk mendapatkan bantuan yaitu salah satunya harus memiliki e-KTP.
Dirinya juga berharap semoga ada bantuan untuk Nenek Rabbiya, baik dari segi makanan, sembako maupun tempat tinggalnya, karena beliau memang sangat butuh bantuan tersebut.
“Semoga ada kepedulian untuk Nenek Rabbiya, baik dari Pemerintah setempat, maupun dari Dermawan,” pungkas Ririn.