SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Manuver Kapolres Sampang AKBP Arman yang gencar melakukan klarifikasi pada beberapa media mainstream mendapat tanggapan miring dari Aliansi Masyarakat Pecinta Jurnalis (AMPJ) Nusantara Bersatu.
Pasalnya, beredar beberapa pembenaran yang dilakukan oleh AKBP Arman yang diduga untuk menutupi pernyataan yang dilontarkan pada saat audiensi. Seperti halnya sebuah video YouTube wawancara dengan salah satu media.
Dalam wawancara tersebut, pernyataan Kapolres Sampang tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kepada wartawan pada saat audiensi. Ada dugaan, AKBP Arman sengaja memplesetkan bahasa untuk mengaburkan substansi dari rekaman video yang viral.
Demikian disampaikan oleh salah satu anggota AMPJ Nusantara Bersatu, Rian Adiyanto kepada kontributor suarabangsa.co.id.
Pria yang biasa dipanggil Rian Barata ini menilai, apa yang dilakukan mantan Kapolres Pasuruan Kota itu merupakan bagian dari pencarian pembenaran atas statementnya yang telah memantik kegaduhan.
Selain melakukan pembenaran dan mencari pembelaan, tambah Rian, AKBP Arman juga diduga telah melakukan politik belah bambu dengan membenturkan sesama wartawan.
“Jika merasa benar nggak perlu pembelaan dengan melakukan klarifikasi di media mainstream, di kanal YouTube, kesannya seperti sedang mencari simpati publik lewat pro kontra statementnya,” kata dia, Senin (27/06/2022).
Pihaknya meminta, agar AKBP Arman fokus dalam bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Ia beralasan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Polres Sampang.
“Seharusnya Kapolres fokus saja pada penanganan kasus yang tengah ditangani Polres. Bukan malah terus menerus mencari pembelaan dengan membangun argumen seolah-olah kita ini anti terhadap Dewan Pers dan UKW,” tuturnya.
Sebagai aparat penegak hukum, pihaknya juga menyarankan kepada Kapolres Sampang agar berhenti melakukan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan tugas dan tanggungjawabnya.
“Baru saja menjabat dan miskin prestasi tapi malah membuat kegaduhan yang berdampak terhadap nama baik Kabupaten Sampang. Hal ini sangat tidak bermanfaat,” sesalnya.
Selaku pendatang baru di Kabupaten Sampang, sambung Rian, mestinya AKBP Arman ini bisa memberikan yang terbaik. Seperti halnya kata pepatah ‘Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung’.
“Peribahasa tersebut mengandung arti keniscayaan mengikuti adat istiadat di tempat kita berada. Bukan malah sok jadi penguasa, melakukan diskriminasi dan mengadu domba wartawan lokal,” ucapnya.
AKBP Arman, kata Rian, digaji dari uang rakyat sehingga seharusnya imbal baliknya adalah bekerja untuk rakyat. Bukan malah membuat kegaduhan bikin statement yang bertentangan dengan UU keterbukaan publik dan konstitusi UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
“Yang artinya pak Kapolres itu fokus bekerja sesuai tupoksinya. Jika tidak paham tentang apa itu UU Pers dan apa itu Dewan Pers, maka jangan sok tau biar tidak merusak komunikasi yang selama ini berjalan baik,” tandasnya.