BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id–Menjelang 100 Hari Program kerja Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, dalam hal ini fokus dengan program serta pengenalan Program Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri), dengan Tujuan dapat menghidupkan kemandirian ekonomi Masyarakat melalui bansos yang sifatnya produktif dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Oleh Bupati Setyo Wahono, ketika melaunching Program Ayam Petelur Untuk Keluarga Pra-Sejahtera Produktif, di Pendopo Balai Desa Gayam Kecamatan. Gayam, pada selasa (22/04) siang, Bojonegoro Provinsi Jawa timur.
Dan Program tersebut juga menjadi bagian dari program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, sekaligus Program Unggulan Pemkab Bojonegoro sebagai upaya penguatan ekonomi Masyarakat Pra-Sejahtera.
Menurut Bupati Setyo Wahono, bahwa Program Gayatri hadir sebagai Solusi praktis dan aplikatif yang memiliki multiefek atau dampak yang beragam untuk mengatasi persoalan utama Masyarakat Bojonegoro karena sebagai ketahanan pangan dan bisa menjadi sumber pendapatan pada warga miskin Pra-sejahtera.
“Yakni rendahnya pendapatan Masyarakat, kurangnya sumber protein hewani dan minimnya peluang usaha produktif khususnya untuk Masyarakat pra-sejahtera,” terangnya.
Lanjutnya, Bupati Bojonegoro yang akrab dengan warga miskin serta humanis tersebut menambahkan pihaknya mengapresiasi inisiatif EMCL mengawali program Gayatri, semoga Langkah ini juga ditiru oleh stakeholder yang ada di Bojonegoro.
“Program pengentasan kemiskinan dibutuhkan komitmen Bersama dan partisipasi langsung oleh berbagai pihak, Pemerintah Daerah, Pemerintahan Desa dan Stakeholder demi kesejahteraan Masyarakat,” terangnya.
Anggono Mahendrawan selaku Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa mendukung penuh program ini, selain dianggap sangat relevan dengan kondisi Masyarakat sekarang dan peluang bisnis yang ada, tujuannya membangun kemandirian ekonomi Masyarakat selaras dengan prinsip dasar program pengembangan masyarakat yaitu menciptakan masyarakat mandiri dan memiliki dampak berkelanjutan.
Tambahnya, Sebanyak 21.600 ayam petelur akan didistribusikan secara bertahap kepada 400 keluarga pra-sejahtera produktif di 16 Desa yaitu Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo, Brabowan, Beged, Sudu, Manukan, Cengungklung, Katur, Begadon, Ngraho, dan Ringintunggal, Leran, Sukoharjo, Ngumpakdalem dan Sumbertlaseh.
“Dimana setiap penerima manfaat program akan mendapatkan 54 ayam petelur, kandang, dan pakan ayam, serta pendampingan dari mitra selama lima bulan untuk memastikan penerima program memiliki ketrampilan teknis beternak ayam,” pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir dan mendampingi Bupati dan Wakil Bupati dalam peluncuran Program tersebut Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan, dan Senior Vice President EMCL, Muhammad Nurdin, Dan dihadiri oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) serta Operator Ladang Migas Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Kepala Bappeda Bojonegoro, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabu paten. Bojonegoro, Camat Gayam, Camat Kalitidu dan Camat Dander, serta 16 Kepala Desa dan Perwakilan Penerima Manfaat.
Turut hadir juga Non-Government Organization (NGO) dan Pendamping untuk memastikan program berjalan dengan professional dan bertanggung jawab sesuai arahan Bupati Bojonegoro.
Penulis : Takim
Editor : Putri