SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Pengurus NU dan ribuan santri Madrasah Diniyah (MD) se-Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, Madura menggelar acara Kirab Santri, pada Minggu (07/07/2024). Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah.
Berdasarkan pantauan kontributor suarabangsa.co.id, dengan diiringi musik tradisional gendrang dan dihiasi aksesoris NU serta ke-Indonesiaan, kirab berlangsung start dari ujung timur menuju ujung barat desa setempat.
Kegiatan kirab Santri tahun ini, selain diikuti ribuan santri tingkat MD se Mandangin, juga dihadiri seluruh pengurus NU, para pelaku seni, pemuda serta masyarakat lokal yang memadati sepanjang jalan.
Kegiatan tersebut dibuka dengan pembacaan surat Alfatihah dan ditandai pemotongan pita oleh Ketua Tanfidziyah MCW NU ustadz Nusyur Jauhari didampingi wakil Rois Syuriah MWC NU KH Abdul Adzim Umar, jajaran MWC NU, lembaga serta Banom NU se-Pulau Mandangin.
Ketua Tanfidziyah MCW NU, Ustadz Nusyur Jauhari mengatakan, dalam menyambut 1 Muharram 1446 H tahun ini mengambil tema mengembalikan santri pada kesantriannya, alasannya agar masyarakat tetap mengingat tahun baru Hijriah.
“Kegiatan menyambut 1 Muharram ini adalah tradisi warga NU di pulau mandangin,” ujar ustadz Nusyur.
Melalui kegiatan kirab santri, kata dia, pihaknya ingin memupuk kebersamaan antar pengurus NU, Madrasah Diniyah se-pulau mandangin, para pelaku seni serta masyarakat lokal.
“Dengan acara kirab santri ini, kita akan lebih kuat dalam ukhuwah nahdliyah maupun ukhuwah islamiyah,” tuturnya lagi.
Ditambahkannya, melalui kirab santri tersebut juga diharapkan masyarakat ikut serta memiliki NU yang ada di pulau mandangin, Kecamatan Sampang ini.
“NU adalah kita, kita adalah NU,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pekan Muharram 1446 H dan santunan anak yatim, Mahbub Ustman menyampaikan, sebanyak 13 lembaga pendidikan tingkat Madrasah Diniyah ikut serta meramaikan.
“Selain itu, para komunitas pelaku seni genderang juga ikut berpartisipasi. Alhamdullah, acara berjalan lancar, bisa dikatakan sukses berkat kebersamaan antar pengurus NU se-Pulau Mandangin dan juga masyarakat,” kata Mahbub.
Dikatakan Mahbub, alasan melibatkan pelaku seni tradisional musik gendrang lantaran merupakan musik seni hiburan satu-satunya yang ada di desa setempat, agar tetap dilestarikan dan menjadi hiburan warga lokal saat hari-hari besar.
“Biasanya gendrang ini dimainkan untuk membangunkan warga sahur di bulan ramadhan, tetapi kami mencoba untuk memainkan saat hari-hari besar islam, untuk menghibur masyarakat,” terang Mahbub.
Sedangkan, kata Mahbub keterlibatan santri Madrasah Diniyah tujuannya untuk selalu mengingat bahwa setiap tahunnya ada momen tahun bahu islam Hijriah, yang perlu dirayakan bersama.
“Nilai ke NU-an dan ke-Islaman terus kita pupuk untuk generasi muda, sehingga rasa memiliki bersama terus dibangun hingga hari tua,” imbuh Mahbub.
Ditempat terpisah, Abd Rohim warga setempat merasa antusias, adanya kegiatan menyambut datangnya satu Muharram 1446 H tahun ini.
“Kegiatan ini bagus, masyarakat mandangin kembali dihibur dengan acara bernilai lokal dan agamis, apalagi melestarikan tradisi santri, dimana mandangin dikenal dengan pulau santri,” ujar Rohim.
Warga kepulauan itu berharap, semoga dengan digelarnya pekan Muharram tahun ini berjalan lancar dan bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat.
“Semoga lancar dan dapat menghibur, serta menebarkan nilai-nilai ke NU-an untuk masyarakat kepulauan,” kata Rohim memungkasi.
Berikut jadwal dan kegiatan peringatan pekan Muharram 1446 Hijriah dan santunan anak yatim NU Mandangin :
- Ahad, 7 Juli 2024.
Kirab Santri. - Selasa, 16 Juli 2024.
Mandangin bersholawat, mars NU dan
sholawat, pencak silat. - Rabu, 17 Juli 2024.
Khotmil Qur’an, santunan anak yatim, maulid Al Habsy. - Kamis, 18 Juli 2024.
Pengajian Umum.
Penulis : Abdus Salam
Editor : Putri