La Lati Kecam Dugaan Aksi Premanisme Terhadap Wartawan di Tambang Pasir

BANYUWANGI, SUARABANGSA.co.id – Kabar terjadinya pengeroyokan yang menimpa terhadap wartawan online menuai kecaman keras dari beberapa aktivis di Bumi Blambangan.

Dalam hal ini La Lati S.H aktivis dan advokat langsung mengambil sikap tegas serta mendesak Menteri BUMN RI Erick Thohir dan IT Manager PT. Pertamina Persero Stop Suply BBM terhadap tambang Ilegal Galian C yang berada di wilayah Banyuwangi.

Sebelumnya, diduga terjadi penganiayaan terhadap wartawan di Lokasi Tambang Galian C dengan di Desa Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga:  Simpan Sabu 0,29 Gram, Warga Dasuk Sumenep Digelandang Polisi

Peristiwa penganiayaan terjadi pada Sabtu (07/1/2023) dua jurnalis yakni AR dan GR hendak melakukan peliputan di lokasi tambang galian C di wilayah Desa Klatak Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Saat dua wartawan memasuki kawasan tambang tersebut tiba-tiba AR dan GR di hadang oleh sekelompok pekerja tambang, sekaligus memberikan komando komando kepada rekan-rekanya hingga melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap AR dan GR hingga keduanya berakibat pendarahan hidung dan memar- memar di bagian tubuh.

AR dan GR dilarikan ke Puskesmas terdekat serta dilakukan visum dan berlanjut melapor ke Polresta Banyuwangi.

Baca Juga:  Kapolresta Banyuwangi Jalin Silaturahmi Bareng Asosiasi Kepala Desa

“Kami mengutuk keras atas arogansi terhadap pelaku pengeroyokan, bahkan menyesalkan sikap premanisme yang dilakukan oknum pelaku itu,” papar La Lati SH, Rabu (11/1/2023).

Menurut La Lati penganiayaan terhadap wartawan dan upaya menghalangi peliputan merupakan diskriminasi tugas media yang tidak dapat di biarkan pasalnya undang-undang UU No 40 tahun 1999 mengatur perlindungan terhadap jurnalis.

Leave a Reply