BANYUWANGI, SUARABANGSA.co.id – Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, hadri Festival Tradisi Islam Nusantara Nahdlatul Ulama di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (09/01/2023), malam.
Di acara seabad NU tersebut Presiden Jokowi disuguhkan kreasi hadrah islami khas Banyuwangi, Syair Alfiah Ibnu Malik, yang dikolaborasikan dengan musik kendang, serta lantunan sholawat oleh para kader NU Banyuwangi.
Festival yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Banyuwangi, ini berlangsung cukup apik, hingga Presiden Jokowi memberikan hadiah kepada pelantun Alfiah Ibnu Malik putri paling muda, dan penggedang cilik, berupa sepeda.
Karena, menurut Presiden RI, syair Alfiah Ibnu Malik yang dilantunkan sangat bagus, terlebih diiringi penggendang cilik yang cukup mahir dalam memainkan kendang. Tidak hanya itu Jokowi, juga memberikan hadiah ke tiga santri penabuh hadrah paling muda, pesilat Pagar Nusa paling muda putri, dan Banser paling usia tua, juga berupa sepeda.
“Tadi suaranya bagus sekali, kendangnya juga baik, saya kasih sepeda,” kata Presiden RI, disambut riuh hadirin yang hadir.
Dalam sambutannya Presiden RI menyampaikan, seni dan budaya bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga mengandung pesan tuntunan hidup, untuk selalu mengingat keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengajak amal makruf nahi mungkar, menghaluskan rasa, memperkuat toleransi, moderasi, dan menjaga keharmonisan dalam keberagaman, serta memperkuat sistem sosial masyarakat nusantara.
Maka dari itu, pihaknya mengajak seluruh umat Islam di seluruh penjuru tanah air, khususnya Nahdlatul Ulama, untuk terus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya yang beragam. Menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah dan syiar untuk membangun peradaban. Membawanya tetap exis, serta mampu beradaptasi di jaman masa depan.
“Saya sangat menghargai serangkaian acara seabad NU yang digelar, menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan Islam nusantara, mengunggah kepedulian dan kecintaan kepada kekayaan budaya bangsa,” jelas Jokowi.
Pihaknya juga berterimakasih kepada seluruh keluarga besar NU yang telah konsisten tetap Istiqomah mengambil peran sebagai penebar toleransi, penebar kesejukan dan keharmonisan, serta selalu mengedepankan ukuwah islamiyah, ukuwah wathaniyah, ukuwah basyariyah, dan berdiri mengawal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.