Begini Cara Pemkab Bojonegoro Peringati Hari Ibu dan HUT Dharma Wanita

Bupati saat menghadiri Hari ibu dan HUT Dharma wanita persatuan Bojonegoro ke 23 tahun

BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas P3AKB menyelenggarakan acara Peringatan Hari Ibu ke- 94 sekaligus HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke- 23 di pendopo Malowopati pada Senin (19/12).

Acara yang dihadiri oleh 260 peserta ini terselenggara sebagai bentuk peringatan atas penghargaan serta perjuangan para perempuan.

Hari Ibu sendiri ditetapkan berdasarkan peristiwa penting Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta yang dianggap sebagai tonggak sejarah kebangkitan perempuan Indonesia.

“Maka peringatan hari Ibu semoga sebagai momentum bagi para perempuan untuk tumbuh hidup, sesuai haknya. Sehingga bisa berpartisipasi aktif dalam pembangunan berkelanjutan,” ungkap Heru Sugiharto selaku Kepala Dinas P3AKB.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Tetapkan Pilkades Serentak pada April Mendatang

Ketua Dharma Wanita Kabupaten Bojonegoro, Retno Joko Lukito mengatakan bahwa hari Ibu diperingati sebagai momentum yang mengangkat derajat perempuan yang hasilnya diperingati sebagai Hari Ibu.

“Untuk itu kita harus terus belajar di segala bidang kehidupan karena perempuan sebagai penggerak keluarga agar berguna di masyarakat,” pesan Retno Joko Lukito.

Pada kesemptan ini Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah juga menyampaikan bahwa Ibu mempunyai peran penting dalam keluarga.

Parenting yang diberikan oleh Ibu juga harus disesuaikan, seperti membacakan dongeng serta menyajikan konten yang sesuai dengan usia mereka.

Baca Juga:  Dari 60 Desa di Bojonegoro, Baru 29 Desa yang Membayar Lunas PBB P2

“Ibu punya peran yang sangat penting di keluarga, jika mungkin tidak bisa melakukan peran penting tersebut. Setidaknya seorang Ibu harus berusaha untuk mencukupinya,” pesan Anna Mu’awanah.

Melalui Dinas P3AKB, hari Ibu diperingati dengan menyelenggarakan lomba senam Three End, baca buku cerita laki laki tingkat eselon serta dengan puncak acara “Ngobrol Santai”.

Lomba senam Three End adalah sosialisasi program akhiri kekerasan pada Ibu dan Anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi.

Sedangkan lomba baca buku cerita anak untuk laki laki, bertujuan untuk mengingatkan peran ayah dalam memberikan kasih sayang kepada anak.

Leave a Reply