SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Pengurus Dewan Kesenian Sumenep (DKS) telah resmi dilantik oleh Bupati Sumenep, pada Rabu (01/06/2022).
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep Mohamad Iksan meminta DKS langsung tancap gas.
Pasalnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi berharap pengurus Dewan Kesenian Sumenep (DKS) Periode 2022-2027 yang baru dilantik agar semangat untuk menghidupkan kesenian dan kebudayaan di Kota Keris.
“Saya berharap pengurus Dewan Kesenian Sumenep periode 2022-2027 yang sudah dilantik mampu seperti yang diharapkan Bupati yaitu tidak stagnan,” kata Mohamad Iksan, usai pelantikan di Gedung Ki Hajar Dewantara
Pasca pelantikan tersebut, Dewan Kesenian Sumenep (DKS) harus ada karya nyata. Bisa bekerja dengan baik dan terus berkolaborasi dengan Disbudporapar Sumenep.
“Disbudporapar siap berkolaborasi, siap untuk bekerja sama dengan DKS, tentunya dalam sistem penganggaran oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep,” ujar Iksan.
Yang paling penting, lanjut dia, dalam melaksanakan kegiatan seni maupun budaya, tujuannya tak lain untuk menggairahkan potensi wisata di Kabupaten Sumenep.
“Maka dari itu, agenda dan event-nya harus jelas, yang dapat menarik banyak orang atau wisatawan, sehingga yang datang ke Sumenep tidak hanya melihat panorama alam saja, akan tetapi juga bisa menikmati budaya dan keseniannya,” tegas Iksan.
Bahkan, pihaknya menargetkan di tahun 2022 minimal ada sejumlah event besar, seperti parade musik tong-tong, tari topeng dalang, termasuk karapan sapi.
“Semua event-event itu akan kita gelar untuk menyambut Hari Jadi Sumenep yang ke-753 di bulan Oktober nanti,” pungkas Iksan.
Sementara Ketua Dewan Kesenian Sumenep (DKS) Turmidi Jaka menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas kepercayaan yang diamanatkan untuk melanjutkan tugas-tugas menfasilitasi serta mendampingi kegiatan kesenian dan kebudayaan di Kabupten Sumenep.
Turmidi bersyukur Dewan Kesenian Sumenep (DKS) yang sempat vakum sejak tahun 2013 kini telah dikukuhkan kembali oleh Bupati Achmad Fauzi dengan formasi beberapa pengurus lama ditambah pengurus baru.
“Dengan dikukuhkannya kembali Dewan Kesenian Sumenep, kami akan membawa atmosfer bagi tumbuh kembangnya kreativitas serta potensi generasi penerus dalam bidang seni budaya demi kemajuan Kabupaten Sumenep,” tegasnya.
Menurut Turmidi, amanah dari Pemkab Sumenep untuk menjalankan lembaga non struktural tersebut layak diapresiasi sebagai langkah taktis untuk memajukan kesenian dan kebudayaan di Kota Keris.
Karena itu, pihaknya sudah memiliki jargon ‘Anabarna Paggun Settong’ sebagai prinsip dasar dalam memajukan seni dan budaya melalui Dewan Kesenian Sumenep.
“Settong bermakna tunggal, bukan pada perspektif nominal. Tunggal sebagai kesadaran spiritualitas. Dengan kata lain, dari yang tunggal kita beragam, dan kepada yang tunggal pula muara seluruh keberagaman,” pungkas Turmidi Jaka. (*)