BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Hariyono, petani asal Dusun Jambe Desa Pilangsari Kecamatan Kalitidu, Kabupaten, Bojonegoro, Jawa timur ditabrak kereta api Argo Bromo Angrek Ka CC 2061307. Sabtu (5/03/2022).
Kapolsek Kalitidu, AKP Harjo selaku mengatakan bahwa kereta api Ka CC 2061307 (Argo Bromo Angrek) dari arah barat melintas di rel bagian selatan km 110+900 Jalur hulu petak jalan, di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu.
Kemudian Hariyono mengendarai sepeda motor Honda Revo melintas di perlintasan Kereta Api yang tanpa palang pintu dari arah selatan menuju ke arah utara.
Dimungkinkan korban terburu-buru tidak menengok kiri kanan. Karena dalam kondisi hujan deras.
sehingga Hariyono tertabrak Kereta api, kendaraannya Honda Revo terseret ke arah timur sejauh kurang lebih 200 meter dari titik point awal Hariyono tertabrak kereta api.
Korban Meningal dunia di tempat Kejadian Perkara.
“Dengan kejadian tersebut korban dievakuasi masyarakat dan Bersama Polsek kalitidu di bawa ke RSUD Bojonegoro oleh Ambulance RS Bhayangkara Tutuko,” ujar AKP Harjo selaku Kapolsek Kalitidu.
Kapolsek yang akrab dipanggil Harjo, tersebut menambahkan, kereta api KA 2061307 Argo Bromo Anggrek masinisnya bernama Ahmad Choiril Amin, Asmassnya Ahmad fajar Habibi, Kondekturnya Ricrad Lie, Tka Darjono, Polsuska Nuzulul robby.
“Dari olah tempat kejadian perkara korban meningal dunia, sepeda motor korban Honda Revo warna Hitam orange Nopol S-5263-CG rusak parah terpental dan terseret 200 meter ke timur dari titik tubruk,” jelasnya.
AKP Harjo menambahkan, besok pagi akan ada upaya dari kepala Desa dengan Polsek Kalitidu dengan Dishub Bojonegoro untuk mencari Solusi agar Jalan lintasan tersebut yang tidak berpalang pintu tersebut tidak ditutup.
“Upaya kepala desa besok pagi 09.00 mediasi di baldes Mayanggeneng dan atas saran kapolsek, Dishub Bapak Sukirno sependapat tetap diberikan akses perlintasan karena wilayah lingkungan penduduk dan tentunya tetap ada jalan,” jelasnya.
AKP Harjo juga berharap ada penyeberangan namun dengan penjaga dan alat komunikasi berupa HT serta jadwal kereta Api serta Kordinasi degan PT KAI agar memberikan kebijakan akses jalan,
“Karena Itu akses satu_ satunya masyarakat ±300 KK di selatan Rel kereta Api dan adanya Madrasah tentunya anak-anak sekolah juga akan berdampak jika ditutup penuh meskipun dalam peta KAI tidak ada perlintasan tersebut, namun itu penghubung utama jalan di dalam Desa Mayanggeneng,” pungkasnya.