BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Kurang lebih 76 pendamping Desa di Bojonegoro bertemu dengan Menteri Desa dan PDTT Halim Iskandar dalam rangka Rencana Program Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa), di partnership room lantai 4 gedung Pemkab setempat, Minggu (20/02).
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah setelah menghadiri pertemuan dengan Menteri Desa PDTT pada Selasa (15/2) di Unesa.
Abdul Halim Iskandar memberi penjelasan bahwa materi Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa) tersebut harus terwujud dan berjalan, hal tersebut demi mendukung visi misi Kabupaten Bojonegoro yaitu mewujudkan peningkatan kualitas SDM yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar juga berharap bahwa hari ini akan menuntaskan segala proses untuk pendaftaran, dimana Program RPL Desa akan dimulai pada Maret 2022.
Setiap desa berkesempatan mendaftarkan 4 peserta, maka total yang mengikut Program RPL Desa Kabupaten Bojonegoro adalah 1676 kuota.
Adapun syarat mendaftar RPL Desa adalah, Lulus SLTA atau sederajat, Telah bekerja minimal 5 tahun (pengalaman dalam pemerintahan desa atau pekerjaan lainnya), Usia 25-50 tahun.
“Bojonegoro sebagai daerah rujukan Nasional pertama yang melaksanakan RPL Desa. Sehingga Bojonegoro akan banyak kedatangan tamu dari daerah lain untuk belajar bagaimana proses RPL Desa.”, Terang Abdul Halim Iskandar.
Lelaki yang akrab dipanggil Gus Halim tersebut memberikan kesempatan bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk menempuh pendidikan tinggi.
Sementara itu dua Perguruan Tinggi Negara (PTN) yang ditunjuk Kemendes PDTT sebagai pelaksana RPL Desa adalah Unesa serta UNY. Program RPL desa akan dimulai pada Maret 2022.
“Saya bangga jadi nanti kita tunggu tahap selanjutnya untuk pengajuan beasiswa S2. Bojonegoro adalah daerah pertama artinya ini bentuk perhatian Bupati Bojonegoro untuk meningkatkan SDM serta didukung atas kerjasama semua pihak,” jelas Abdul Halim Iskandar.
Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa hampir pendamping desa di Bojonegoro sudah berstatus S1, Harapannya adalah Kemendes PDTT bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro selaku Penyandang Dana melakukan pemantauan dan evaluasi selama masa studi dan melakukan tracer study pasca pelaksanaan RPL Desa agar dapat terealisasi dengan baik.
Sementara, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan banyak terima kasih karena Bojonegoro mendapatkan kehormatan menjadi Daerah role model pelaksana RPL Desa yang pertama.
“Ini merupakan hal yang luar biasa. Kami sangat ingin berkolaborasi serta mendukung penuh program Kemendes untuk mendorong pembangunan SDM berbasis desa,” pungkas Bupati Bojonegoro.