BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro menjadi gedung dewan termegah di Jawa Timur.
Gedung yang baru diresmikan oleh Bupati Bojonegoro memiliki luas kurang lebih 10,710 meter persegi atau 1,7 hektar.
Gedung DPRD Bojonegoro terdiri dari dua bangunan, gedung Kantor DPRD yang memiliki tiga lantai dan Gedung Paripurna yang terdiri dari dua lantai.
Dan Gedung yang memiliki desaign termegah dan landscape yang bagus se Jawa Timur
Pembangunan Gedung DPRD Bojonegoro beberapa kali mengalami perubahan perencanaan desaign juga penganggaran tersebut sudah direncanakan dari tahun 2016, namun hal tersebut sering gagal dan tidak terwujud.
Dari pengalian Awak media, data dari LPSe kontrak lelang Gedung DPRD Bojonegoro yang dilakukan di tahun 2022 Nilai Pagu Paket Rp. 80.000.000.000,00. Nilai HPS Paket Rp. 79.848.427.793,00.
Dalam sambutan Peresmian Gedung DPRD Bojonegoro Kamis (2/2/2023) kemaren, Ketua DPRD Bojonegoro Abdullah Umar mengatakan, dengan adanya gedung baru Anggota Dewan semangat juga baru.
Umar juga sempat berkelakar dengan Bupati Bojonegoro dan beberapa Forpimda, SKPD, OPD, dan camat se Bojonegoro yang ikut hadir di peresmian tersebut.
Bahwasanya Pembangunan gedung DPRD tersebut sudah direncanakan dari tahun 2016, dan selalu gagal dan gagal terus.
“Bu, ini yang bilang pak Ali Huda saat bertemu saya tadi pagi, Ini gedung DPRD berkali kali dianggarkan, sejak dari 2016, kalau tidak Bupatinya tidak bu Anna gedung ini tidak jadi, ini kata pak Ali Huda bu, benar ya pak ali ya,” ungkapnya sambil dibenarkan oleh Ali Huda yang hadir di tengah tengah Anggota dewan DPRD Bojonegoro.
Ketua DPRD dari Fraksi Partai kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, pembangunan gedung DPRD ini bukan sekedar sebagai gagah-gagahan, atau megah-megahan namun kondisi gedung yang lama sangat memprihatinkan dan sangat tidak layak lagi sebagai tempat penampung aspirasi Rakyat Bojonegoro, setiap kali was was menghantui para wakil rakyat Bojonegoro.
“Pembangunan gedung DPRD ini tanpa sebab, karena kondisi tidak layak dan tidak memungkinkan serta mengkhawatirkan, saat berkegiatan,” ungkapnya.
Lanjutnya Umar, Ketua Dewan bersama anggota serta pegawai Kesekertariatan DPRD Bojonegoro selalu was was dan tegang setiap harinya, karena kejadian plavon gedung DPRD Bojonegoro pernah mengalami Ambrol, dan yang menjadi tidak nyaman setiap anggota mau pun ketua tidak ada ruang untuk menerima konstituen untuk menarima aspirasi, yang ada ruangan komisi dan pari purna, hal tersebut sangat menggangu bila Anggota Dewan bila ada tamu (konstituen).
“Setiap kali kita rapat selalu tegang,itu karena ada alasannya, bukan tegang karena mendalami matarinya, tapi tegang karena takut plavonya ambrol, yang kedua teman teman DPRD itu juga kesulitan saat menerima tamu (Konstituen), saat akan menerima aspirasi dari konstituen, karena ruang campur menjadi satu, Alhamdulillah sekarang satu anggota satu ruangan,” jelasnya.
Harapan ketua DPRD Bojonegoro dengan Gedung yang baru tersebut agar bisa membuat suasana lebih nyaman serta mendorong kinerja para anggota DPRD Bojonegoro untuk Bojonegoro lebih aspiratif dan inovatif.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Bupati telah merealisasikan wujud gedung baru, dan teman teman semoga lebih semangat menampung aspirasi di gedung baru ini,” pungkas Abdullah Umar.
Leave a Reply