SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Sikap pilih kasih Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sampang, Ach Hafi, memicu timbulnya ketidakpuasan serta tanda tanya hingga kecemburuan sejumlah insan pers yang bertugas di wilayah setempat.
Pasalnya, saat dijumpai untuk konfirmasi seputar issu sejumlah pekerjaan proyek kepada dinas terkait, tetapi tidak direspon. Alasan yang disampaikan penjaga saat pejabat ini enggan menjumpai wartawan, yang bersangkutan mau melakukan rapat. Meskipun, sudah jelas-jelas berada diruang kerjanya.
Padahal, masyarakat membutuhkan transparansi atau keterbukaan dari pejabat terkait informasi mengenai apa yang akan dan sedang dikerjakan oleh Dinas PUPR Sampang, yang dapat disampaikan melalui media massa.
“Padahal kan yang namanya kawan–kawan Pers mau ada yang dikonfirmasi terkait program kerja Dinas yang di pimpinnya. Dan itu, sangat menguntungkan untuk pemerintah, sebagai penyambung informasi program kepada masyarakat,” ucap salah satu wartawan media online kepada suarabangsa.co.id, Senin (16/11/2020).
Ia menilai, pejabat tersebut sudah lupa akan tugas pentingnya sebagai pelayan masyarakat dan tak sadar bahwa gaji yang mereka terima berasal dari uang rakyat.
“Kadis PUPR Sampang ini memang benar–benar ekslusif. Padahal kepentingan awak media menemui dia selaku Kepala OPD semata–mata untuk kepentingan pemberitaan,” tuturnya lagi.
Dirinya berharap DPUPR membuka ruang untuk pers. Sebab, ketika informasi ruang publik ditutup dia menyebut semakin meragukan keterbukaan Pemkab Sampang kepada khalayak ramai.
“Antara pejabat, pers dan juga masyarakat harus transparan. Jangan lagi ditutup-tutupi informasinya. Kayaknya wartawan dan penjabat seolah musuhan. Padahal pejabat dan juga insan pers itu seharusnya bermitra baik,” tukasnya.