SURABAYA, SUARABANGSA.co.id – Untuk menghidupkan Semangat Sumpah Pemuda yang diikrarkan 28 Oktober 1928. Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) Perjuangan dan Dewan Kesenian Surabaya (DKS) mengadakan acara diskusi kebangsaan di Gedung Merah Putih, Balai Pemuda, Surabaya, Sabtu (12/9).
Dialog interaktif diskusi kebangsaan di bawa oleh moderator Luhur Kayungga, dalam tema ‘Sumpah Pemuda Dilihat dari Perspektif Seni Budaya’ di hadiri oleh nara sumber Chrisman hadi (Ketua DKS) Seno Bagaskoro (Ketua Aliansi Pelajar Surabaya) Agnes Santoso (Presenter 880 TV) beserta ketua KBRS-P (Yanto Banten).
Indonesia sekarang ini tengah dilanda krisis kebangsaan. Banyak terjadi silang pendapat hanya karena problem sepele, misalnya perbedaan pilihan politik.
“Ini sangat menyita energi kita. Kita tanpa sadar terjebak pertarungan yang dangkal. Perbedaan politik membuat kita lupa bahwa kita sama-sama Bangsa Indonesia,” ujar Chrisman.
Hal ini juga disampaikan Agnes Santoso, Sumpah Pemuda secara global, jangan sampai persoalan masyarakat terjual oleh kepentingan politik, juga mengapresiasi ke pemuda yang kemarin sempat bersuara mengenai Pemerintahan.
“Peran pemuda harus bisa masuk sistem dalam dunia politik meskipun masih harus belajar dari senior senior politik. Pemuda juga harus bisa memperjuangkan aspirasi rakyat dan pemuda harus mempunyai rasa memiliki di Negeri ini,” ujar Presenter 880 TV ini. (Tjn)