SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Koalisi Parlemen yang terdiri dari tujuh dari 10 partai yang lolos ke parlemen di Sumenep, Madura, Jawa Timur sudah final.
Koalisi Parlemen tersebut diisi oleh Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PDI-P, PAN, dan PKS.
Ketua DPC Partai Hanura Sumenep, Nyi Dewi Khalifah mengatakan, koalisi Parlemen sudah final.
Namun menariknya, koalisi tersebut tanpa partai pemenang pemilu di Sumenep beberapa waktu lalu, yakni PKB. Selain PKB, koalisi Parlemen juga tanpa PPP dan PBB.
Terbentuknya koalisi parlemen itu, kata Nyi Eva, untuk mengawal 32 anggota DPRD Sumenep yang tergabung dalam koalisi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di Dapil masing-masing.
“Jadi kami sudah bersepakat untuk bagaimana mengawal teman-teman di parlemen dari anggota DPRD yang diberangkatkan dari partai masing-masing untuk mempunyai kinerja yang baik dan bertanggungjawab kepada masyarakat yang diwakilinya,” terangnya, Rabu (28/08).
Mantan Calon Wakil Bupati Sumenep 2015 itu menambahkan, koalisi parlemen tidak lagi mengutamakan kepentingan partai masing-masing, melainkan berkepentingan untuk kemajuan kabupaten berlambang kuda terbang.
“Kami akan melakukan pendampingan secara penuh kepada anggota partai kami masing-masing untuk menyamakan persepsi dalam mencapai hal-hal kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumenep,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, adanya koalisi parlemen ini akan melengkapi empat komisi di DPRD Sumenep. Sehingga bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat di semua aspek.
“Kita akan saling melengkapi di semua komisi. Mereka akan saling bersinergi, segala program dianggap itu perlu diperjuangkan dan itu akan membawa kemaslahatan untuk masyarakat Kabupaten Sumenep, itu yang harus menjadi kesepakatan dan harus kita perjuangkan bersama,” terangnya.
Dalam koalisi itu, kata dia tidak ada pemimpin koalisi. “Tidak ada yang menentukan siapa yang menjadi pimpinan. Kita semua sejajar. Kita semua dari elemen ketua partai. Yang ada kebersamaan untuk mencapai kebaikan,” tegasnya.
Disinggung apakah dengan tidak adanya PKB dan dua partai lainnya dalam koalisi itu menandakan tiga partai itu menjadi musuh bersama, dia mengatakan tidak ada permusuhan dalam politik. Melainkan hanya sebagai pembagian tugas saja.
“Intinya kalau saya tidak akan bermusuhan dengan siapapun. Kita semua teman, kita semua sahabat, dan kita sama-sama punya kepentingan untuk memperbaiki Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Namun ketika ditanya penyebab tidak adanya tiga partai itu, Nyi Eva enggan menjawab lebih panjang
“Prosesnya mungkin panjang itu, bisa ditanyakan pada ketua partai masing-masing,” tukasnya sembari tertawa.