BONDOWOSO, SUARABANGSA.co.id – Sejumlah Anggota Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP ANSOR) Kecamatan Bondowoso, turun lapangan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengatasi kepanikan dan hoaks terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak melalui selebaran.
Selebaran edukasi ini berisi penjelasan seputar PMK, baik dari ciri, metode penularan, penanganan, hingga sosialisasi bahwa daging ternak terjangkit PMK aman dikonsumsi.
Selebaran dibagikan kepada para peternak dan pemilik kios daging sapi di Desa Kembang, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Minggu (5/6/2022).
Muhammad Irwanzah, Sekretaris PAC GP Ansor Bondowoso menyampaikan, sosialisasi ini menjadi sangat penting, sebagai bentuk pencegahan untuk mengantisipasi wabah penyakit tersebut.
“Selain itu, ini juga menjadi bentuk ikhtiar kita sebagai Pemuda Penggerak untuk membantu pemerintah,” katanya.
Bantuan edukasi itu baik dalam hal pembinaan dan penguatan kepada para peternak.
“Sehingga peternak juga dapat lebih memiliki pengetahuan dan juga keterampilan dalam mengantisipasi wabah penyakit ini,” imbuhnya.
Heru Affandi, Bendahara PAC GP Ansor Kecamatan Bondowoso menyebut, pengawasan dan pemeriksaan hewan ternak bertujuan agar peternak tidak panik dengan adanya penyakit PMK.
“Apalagi dalam hal ini tidak semua peternak memahami secara jelas apa sih sebenarnya PMK ini dan bagaimana mengatasinya,” tuturnya.
Seorang Peternak, Sarrip berterima kasih atas sosialisasi tersebut.
“Saya menjadi tahu lebih banyak tentang PMK, mulai dari ciri sampai penanganannya. Ini juga bagus untuk menangkap hoaks soal PMK yang bikin warga panik,” ulasnya.
Sebelumnya, jajaran kepolisian Polres Bondowoso menggelar penyekatan untuk pencegahan PMK hewan ternak di wilayah setempat, Sabtu (4/6/2022).
Di Polsek Tenggarang misalnya, penyekatan itu mendeteksi dini masuknya PMK ke pasar hewan.
“Dari belasan yang periksa, ada 3 sapi yang bergejala dan 1 positif PMK,” ucap Kapolsek Tenggarang AKP Iswahyudi dikonfirmasi ulang, Minggu (5/5/2022).
Penyekatan itu bekerjasama dengan TNI dan Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Kabupaten Bondowoso.
Iswahyudi menjelaskan, bahwa sapi yang positif PMK itu akan dikembalikan ke kandang nya untuk dilakukan perawatan.
“Ternak tersebut akan dikembalikan ke kandang untuk dilakukan perawatan,” pungkasnya.