Diduga Tak Sesuai Spek, Timbunan Proyek SPAM di Sampang Kembali ‘Makan Korban’

- Admin

Senin, 29 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, SUARABANGSA.co.id Pengerjaan proyek pemasangan pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Ketapang-Robatal yang berlokasi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menuai polemik.

Pasalnya, proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran sebesar Rp 5,6 miliar yang dikerjakan oleh PT Rukun Jaya Madura Group itu kembali ‘memakan korban’.

Sebuah truk fuso yang bermuatan material hampir terguling setelah terperosok di jalan bekas galian yang digarap oleh perusahaan pemenang proyek bernilai fantastis ini. Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (28/11/2021) siang.

Akibatnya, truk yang sedianya akan mengantarkan muatan ke pelanggannya itu, hingga sore masih terjebak berjam-jam di bekas galian proyek yang berlokasi di Desa Bunten Barat itu.

Menyikapi adanya sejumlah insiden kendaraan yang terperosok di bekas timbunan galian pipa SPAM menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Mereka pun menyoroti pekerjaan proyek galian tersebut.

Baca Juga:  Gubernur Khofifah Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-76 RI di Gedung Negara Grahadi

“Pantauan kami, ada beberapa kendaraan yang terperosok di timbunan bekas galian pipa SPAM itu. Menurut kami, ini mengindikasikan pelaksanaan pekerjaan bermasalah,” ujar salah satu tokoh pemuda setempat, Hendra kepada kontributor suarabangsa.co.id, Senin (29/11/2021).

Menurutnya, fungsi pengawasan dalam peltek (pelaksanaan teknis) pekerjaan, cenderung lemah, sehingga pekerjaan galian pipa SPAM ini dinilainya asal-asalan. Hal tersebut, diantaranya, dibuktikan dengan seringnya terjadi kendaraan yang terperosok, terjebak di lokasi jalur galian pipa.

“Adanya kendaraan yang terperosok di jalur galian pipa, menjadi bukti kuat jika peltek pekerjaan kurang baik. Pemadatan urugannya kurang bagus, kurang maksimal. Ini artinya apa, pengawasannya yang lemah atau memang tidak ngerti teknis pekerjaan? Sehingga tampak asal-asalan. Ini dugaan kita pekerjaan tidak sesuai,” tutur Hendra.

Baca Juga:  Sekretaris Komisi I DPRD Sampang: Jika Pilkades Serentak Ditunda Saya Orang Pertama yang Akan Turun Jalan

Dikatakannya, supaya pekerjaan galian pipa SPAM yang menghabiskan anggaran miliaran ini hasilnya memadai dan tidak berpotensi rawan kendaraan terperosok. Harusnya, kata dia, pemadatan urugan atau timbunan galian itu pakai pibro, dengan komposisi urugan dari beskos dan bawah pipa pakai hamparan pasir.

“Selain itu, sedimen tanah harusnya dibuang, jangan jadi komposisi urugan. Jadi tanah tidak labil seperti itu,” tegas Hendra.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada pelaksana proyek agar memperhatikan faktor keselamatan tersebut.

“Harapan kami pihak perusahaan dapat memperbaiki sistem kerja pelaksanaan di lapangan sehingga tidak membuat celaka warga,” kata dia.

Hendra mengaku, jika pihaknya sudah melakukan protes kepada PT Rukun Jaya Madura Group selaku kontraktor dalam pengerjaan proyek tersebut. Namun, alasan dari pihak pengelola proyek kurang begitu memuaskan.

Baca Juga:  Jalin Silaturahmi dan Kekompakan, Persatuan Wartawan Sampang Ngopi Bareng

“Jujur kita sangat kecewa sekali dengan proyek seperti itu. Proyek ini telah merugikan secara umum, dan jika pihak pelaksana tidak bertanggungjawab kami akan mengajukan gugatan class action,” tegas Hendra.

Hal tersebut menurut Hendra, tertuang dalam pasal 24 UU nomor 22 tahun 2009, tentang Lalulintas dan angkutan jalan, yang menyebutkan pihak penyelenggara wajib memperbaiki jalan rusak, yang dapat menyebabkan kecelakaan lalulintas.

“Sudah banyak makan korban, seperti mobil amblas akibat kondisi timbunan tersebut, dampak adanya proyek ini jangan sampai masyarakat dirugikan,” tandasnya.

Hingga berita ini dilansir, pihak pelaksana dalam hal ini PT Rukun Jaya Madura Group saat dikonfirmasi terkait hal itu melalui pesan aplikasi WhatsApp tidak ada balasan, nomor telepon selulernya juga berdering ketika dihubungi, namun tidak diangkat.

Berita Terkait

Peringati HUT ke 17, Ademos Gelar Halal Bihalal Bersama Mensesneg RI
Dari Empat Pilar dan Lembaga Non Government di Bojonegoro Ikuti Seminar HPN
Hendak Salip Truk, Mobil Pickup di Sampang Tabrak Pemotor hingga Tewas
Niat Nonton Festival Pegon, Pasutri di Jember Tabrak Ranting Pohon, Suami Tewas di Tempat
Warga Pamekasan Geruduk Kantor PLN
Viral Video Warga di Sampang Temukan Jasad Pria Penuh Luka, Kapolsek Robatal Bilang Begini
Biaya Parkir Disebut Mahal, Begini Respon Pengelola Wisata Pantai Camplong Sampang
Tak Ada Fasilitas yang Ditawarkan, Tiket Masuk dan Biaya Parkir Pantai Wisata Camplong Mahal

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 13:52 WIB

Dari Empat Pilar dan Lembaga Non Government di Bojonegoro Ikuti Seminar HPN

Rabu, 24 April 2024 - 13:35 WIB

Hendak Salip Truk, Mobil Pickup di Sampang Tabrak Pemotor hingga Tewas

Minggu, 14 April 2024 - 18:57 WIB

Viral Video Warga di Sampang Temukan Jasad Pria Penuh Luka, Kapolsek Robatal Bilang Begini

Minggu, 14 April 2024 - 14:51 WIB

Biaya Parkir Disebut Mahal, Begini Respon Pengelola Wisata Pantai Camplong Sampang

Sabtu, 13 April 2024 - 15:39 WIB

Tak Ada Fasilitas yang Ditawarkan, Tiket Masuk dan Biaya Parkir Pantai Wisata Camplong Mahal

Jumat, 5 April 2024 - 17:46 WIB

Gelar Buka Puasa Bersama, RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Santuni Anak Yatim

Kamis, 4 April 2024 - 18:14 WIB

Jaga Sinergitas, Pj Bupati Sampang Jalin Silaturahmi Bersama Insan Pers

Minggu, 31 Maret 2024 - 23:30 WIB

Gelar Seminar Parenting Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Jember di Desa Wonoasri: Mengatasi Isu Baby Blues

Berita Terbaru

Kesehatan

Dinkes Pamekasan Gelar Senam Bersama

Rabu, 1 Mei 2024 - 15:25 WIB

Birokrasi

Pj Bupati Bojonegoro Launching ILP dan Lansia Sembada

Selasa, 30 Apr 2024 - 23:29 WIB

Hiburan

Mensesneg Meriahkan Panggung Gor The Dozs di Dolok Gede

Senin, 29 Apr 2024 - 18:49 WIB