MALANG, SUARABANGSA.co.id – Program Pengabdian Masyarakat (PMM) 58 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerapkan salah satu programnya yaitu dengan cara mengajak belajar bersama anak-anak Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang, yang dilaksanakan pada 9 Maret 2021 kemarin.
Program tersebut dibuat bertujuan untuk memahami tatacara pengelolaan keuangan di masa pandemi seperti saat ini, di mana sektor ekonomi Indonesia melemah diharuskan dan diwajibkan bagi seluruh masyarakat untuk bisa mengelola keuangan mereka agar segala kebutuhan dapat dipenuhi.
Menurut Kordinator kelompok PMM 58, Ade Wijaya mengungkapkan, bahwa pembelajaran terkait pengelolaan keuangan mendasar untuk anak-anak juga harus gencar diajarkan, dikarenakan agar mereka paham terkait pentingnya mengatur keuangan untuk dirinya sendiri.
“Selain itu, mereka agar dapat memisahkan hal-hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu maupun tidak,” ungkapnya, Selasa (23/03).
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang bersama PMM gelombang 2 kelompok 58 yang dibina oleh Tri Wahyu Oktaviandi Se., M.SA itu, mengkhususkan salah satu programnya dalam melakukan edukasi terkait pengelolaan keuangan yang ditujukan untuk anak-anak, bertujuan agar mereka bisa berhemat serta mengelola keuangannya sendiri dan dapat membantu anak-anak untuk membuat skala prioritasnya sendiri, dan juga dapat lebih menghargai uang.
Selain itu, Ade Wijaya yang juga sebagai mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang itu juga mengatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan oleh PMM 58 juga tetap memperhatikan protokol kesehatan serta mengajarkan anak-anak untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan, dan juga menjaga jarak antar sesama.
“Di masa pandemi seperti ini, kita harus tetap memperhatikan kesehatan bersama, juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah,” terangnya kepada suarabangsa.co.id.
Tidak lupa juga kelompok PMM 58, lanjut Ade sapaan akrabnya, selain mengajarkan cara mengelola keuangan di masa pandemi, PMM 58 juga mengajarkan mereka untuk menyisihkan uang mereka agar digunakan untuk bersedekah dan menabung, serta mengajarkan anak-anak untuk membuat celengan yang dapat digunakan untuk mereka menabung.
“Antusias anak-anak pada acara ini sangatlah tinggi di mana mereka sangat aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri, serta mereka juga sangat senang ketika membuat prakarya berupa celengan tersebut. Diharapkan diharapkan setelah acara ini berlangsung mereka lebih mengerti dan dapat mengelola keuangan mereka serta dapat menghargai uang,” pungkasnya. [Aqmarina Khalisa]