SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Sejumlah petambak garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin (14/10).
Mereka datang ke DPRD Sumenep untuk mengadu. Pasalnya harga garam saat ini sangat anjlok.
H. Ubed, salah seorang petambak garam asal Desa Pinggir Papas mengatakan bahwa selama dua tahun ini, musim panen kali ini adalah titik terendah harga garam.
“Selama dua tahun ini, musim kali ini adalah titik terendah bagi petambak garam, yang kesulitan menjual dari hasil produksinya,” terangnya usai melakukan hearing bersama Pimpinan DPRD Sumenep.
Ia menambahkan, harga garam murah itu dipengaruhi oleh berlebihnya impor yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2018.
“Sehingga itu berdampak sekali bagi penyerapan garam rakyat yang tidak maksimal, sekaligus berdampak tidak bagus bagi harga,” imbuhnya.
Harga garan saat ini menurutnya masih berkisar di angka 450 untuk KW1, 350 untuk garam KW 2 dan 250 untuk KW 3.
“Kalau di Surabaya 700 untuk KW 1, untuk KW 2 tidak melakukan penyerapan, itupun penyerapannya dibatasi,” ujarnya.