Diduga Sering Berhalusinasi, Warga Kediri Ditemukan Gantung Diri

- Admin

Minggu, 15 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas saat melakukan oleh TKP

i

Petugas saat melakukan oleh TKP

KEDIRI, SUARABANGSA.co.id – Diduga mengalami depresi dan sering berhalusinasi, warga Kecamatan Pare nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam kamar.

Korban diketahui bernama Imam Romadhon (36) warga Desa Tertek Pare Kabupaten Kediri. Kali pertama ditemukan oleh adik korban Imam Kanafi (26) di kamar ayahnya bernama Misno di Desa Tertek Pare, Minggu (15/09) sekira jam 12.37 WIB, dengan kondisi gantung diri.

Bermula pada saat adik korban pulang dari lapangan di desanya, ketika sudah sampai dan masuk rumah, adik korban melihat kakaknya sudah dalam keadaan gantung diri dengan menggunakan seutas tali tambang warna biru yang diikatkan pada usuk kayu dikamar ayahnya.

Baca Juga:  Hairul Anwar Resmikan Rumah Pemenangan Pilkada Sumenep, Dirinya Target 62 Persen Suara Saat Pilkada

Mengetahui kejadian kakaknya gantung diri, adik korban segera melaporkan kepada ketua RT Nur Rifa,i (73) dan Kasun Jombangan Suratemin (44) dan diteruskan melapo kejadian tersebut ke Polsek Pare.

Mendengar laporan tersebut anggota Polsek Pare dibantu tim Inafis Polres Kediri dan petugas Puskesmas Sidorejo Pare langsung menuju ke TKP.

Kapolsek Pare AKP Mustakim melalui Kasihumas Polsek Pare Aipda Yani membenarkan kejadian adanya orang gantung diri diwilayah hukumnya.

“Menurut dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Sidorejo dr. Dian dan team Inafis Polres Kediri tidak menemukan tanda tanda kekerasan di tubuhnya, korban meninggal karena gantung diri,” terangnya.

Baca Juga:  Ditinggal Belanja Rumah Warung Warga Kediri Ludes Dilalap Si Jago Merah

Sedangkan menurut keterangan keluarganya, korban sering halusinasi dan sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri.

Polisi berhasil mengamankan barang bukti yang diduga dipakai korban untuk gantung diri berupa seutas tambang warna biru panjang kurang lebih 5 meter. Sepasang sandal warna hitam. Tempat duduk berbentuk lingkaran.

“Keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Dan jasad korban akan segera dimakamkan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Hendak Liputan, Seorang Wartawan di Pamekasan Mengaku Mendapat Intimidasi dari PKL
Meskipun Ditolak Masyarakat, Bego Galian C Masih Berada Ringintunggal Bojonegoro
Dua Hari Dalam Pencarian, Satu Korban Tenggelam Akhirnya Ditemukan
Alat Berat Masih di Tempat Galian C, Warga Gayam Bojonegoro Mulai Resah
Tambang Ilegal Galian C Marak di Bojonegoro, Ada Beking Orang Penting? 
Ziarah ke Makam Leluhur, Pj Bupati Peringati Hari Jadi Kabupaten Sampang ke 401
ADEMOS Indonesia bersama Kabupaten Pacitan Inisiatif Pengelolaan Daerah Kebencanaan
SLB Api Alam Pamekasan Lakukan Rutin Clas Meeting

Berita Terkait

Minggu, 12 Januari 2025 - 02:22 WIB

Hendak Liputan, Seorang Wartawan di Pamekasan Mengaku Mendapat Intimidasi dari PKL

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:14 WIB

Meskipun Ditolak Masyarakat, Bego Galian C Masih Berada Ringintunggal Bojonegoro

Selasa, 7 Januari 2025 - 03:19 WIB

Alat Berat Masih di Tempat Galian C, Warga Gayam Bojonegoro Mulai Resah

Rabu, 1 Januari 2025 - 13:59 WIB

Tambang Ilegal Galian C Marak di Bojonegoro, Ada Beking Orang Penting? 

Senin, 23 Desember 2024 - 10:18 WIB

Ziarah ke Makam Leluhur, Pj Bupati Peringati Hari Jadi Kabupaten Sampang ke 401

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:05 WIB

ADEMOS Indonesia bersama Kabupaten Pacitan Inisiatif Pengelolaan Daerah Kebencanaan

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:46 WIB

SLB Api Alam Pamekasan Lakukan Rutin Clas Meeting

Sabtu, 14 Desember 2024 - 14:31 WIB

Program Makanan Bergizi Sudah Mulai Disalurkan pada Siswa di Pamekasan

Berita Terbaru