SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Kondisi jalan Kabupaten, tepatnya di jalan raya Prajjan, Desa Prajjan dan juga Desa Tambaan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang banyak yang berlubang. Bahkan, tak jarang lubang-lubang itu menjadi biang kecelakaan lalulintas hingga memakan korban jiwa. Bahkan, belum lama ini dua pengendara motor dikabarkan tewas akibat menghindari lubang di jalan itu.
Apalagi di saat musim hujan, lubang-lubang itu tertutup air akibatnya banyak pengendara yang terperosok. Tak ingin korban jiwa berkelanjutan, puluhan warga dari kedua desa tersebut secara swadaya melakukan penambalan jalan dengan material semen dan pasir.
Campuran semen, pasir dan juga peralatan seadanya itu, mereka kompak melakukan bakti sosial menambal lubang-lubang. Hal itu, untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas dan menjaga keselamatan pengguna jalan yang disebabkan kerusakan jalan tersebut.
Kepala Desa Prajjan, Muwahid mengatakan bahwa, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi jalan yang banyak berlubang itu. Sehingga, dengan dana swadaya, pihaknya mengajak masyarakat untuk bergotong royong melakukan penambalan jalan. Aksi masyarakat ini dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
“Apa yang kita lakukan merupakan bentuk kepedulian saja. Kami berharap, tidak ada lagi korban jiwa. Terima kasih kami kepada warga Desa Prajjan dan juga warga Desa Tambaan serta semua pihak yang telah membantu dalam aksi ini. Ini murni swadaya masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Wehib itu, Selasa (22/12/2020).
Menurut Wehib, jika kerusakan sejumlah lubang jalan itu tidak segera diperbaiki maka berpotensi besar terjadinya kecelakaan, terlebih lagi pada malam hari karena tidak adanya Penerangan Jalan Umum (PJU). Hal ini tentunya mengancam keselamatan para pengguna jalan.
“Intinya kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisasi angka kecelakaan. Sebab, intensitas curah hujan di Sampang cukup tinggi sehingga membuat jalan jadi semakin berlubang dan melebar,” tuturnya.
Penambalan jalan berlubang ini diklaim tidak akan bertahan lama. Namun dengan upaya jangka pendek ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan.
“Sambil menunggu perbaikan jalan dari Instansi terkait, kita tambal dulu dengan alat seadanya,” pungkasnya.
Muwahid mengharapkan dengan adanya kegiatan ini, semoga menjadi ladang ibadah dan bisa bermanfaat bagi pengguna jalan.