SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Warga Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diresahkan dengan adanya kabel listrik yang tidak bertiang dan bergelantungan rendah.
Kabel sentral listrik jaringan tegangan rendah (JTR) milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Sampang itu jaraknya tidak sampai satu meter dari tanah.
Kondisi itu membahayakan warga setempat. Apalagi, diperparah dengan tiang listrik yang miring dan hampir roboh. Lokasi kabel yang nyaris menyentuh tanah itu berdekatan dengan permukiman warga.
Pantauan kontributor suarabangsa.co.id di lokasi, kabel listrik yang menjuntai tersebut kini terpaksa ditopang dengan menggunakan kayu untuk menyangga kabel agar tidak jatuh.
Jumadi, salah seorang tokoh pemuda Desa setempat mengatakan, bahwa kabel tersebut sangat membahayakan warga, khususnya para pengguna jalan.
“Kemarin ada warga yang terjatuh dari kendaraannya akibat kabel PLN yang melintang di tengah jalan itu. Ini kalau dibiarkan akan makan korban,” kata Jumadi, Selasa (29/11/2022).
Warga, kata Jumadi, sudah berkali-kali menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak PLN. Namun, tidak ada tanggapan, sehingga kabel itu ditopang sementara ke kayu.
“Warga sudah beberapa kali melaporkan hal ini, tapi tidak pernah ada upaya dari pihak PLN untuk memperbaikinya. Jangan nanti sudah ada korban baru bertindak,” aku Jumadi.
Menurut Jumadi, sikap lamban PLN membuat warga kecewa. Lantaran, membiarkan kabel dan tiang listrik dalam kondisi yang sangat membahayakan warga sekitar.
“Ini sangat keterlaluan, seolah PLN tak peduli terhadap keselamatan warga,” sesal Jumadi.
Apalagi, imbuh Jumadi, tiang penyangga listrik itu posisinya sudah miring dan nyaris roboh. Jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan tiang listrik tersebut tiba-tiba roboh dan mencelakai warga yang ada di sekitarnya.
“Tiang listrik dengan posisinya yang sudah miring tidak menutup kemungkinan tiba-tiba runtuh. Terlebih saat ini musim penghujan dan angin kencang,” kata Jumadi lagi.
Oleh sebab itu, ia berharap petugas dari PLN segera membetulkannya. Karena selama tiang listrik dengan posisinya seperti itu, maka warga akan selalu merasa ketakutan jika tiba-tiba roboh.
Apalagi lokasi sekitar tiang listrik yang nyaris roboh itu setiap harinya selalu ramai, dan terkadang jadi tempat bermain anak-anak.
“Kalau tiba-tiba runtuh, jelas akan membahayakan. Untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan, besar harapan kami sebagai warga agar petugas PLN cepat menanganinya,” tandas Jumadi.
Sementara, Kepala Desa Banjar Talela H Holid membenarkan kondisi tersebut. Bahkan, kata dia, pihaknya juga sudah menyampaikan masalah itu kepada PLN.
“Benar, dan bukan cuma satu lokasi saja, ada beberapa titik kami liat dengan kasus yang sama, kabel kendor serta tiang listrik yang nyaris roboh,” kata H Holid dikonfirmasi terpisah.
Diterangkan dia, terjuntainya kabel listrik itu karena sebelumnya tiang listrik miring dan nyaris roboh dari beberapa bulan yang lalu, namun hingga saat ini belum ada penanganannya.
“Kami tidak berani untuk melakukan upaya apapun, karena kabel tersebut mempunyai arus tegangan tinggi yang dapat mengakibatkan resiko. Jadi, kami berharap pihak PLN agar segera memperbaiki kabel-kabel yang kendor,” ujar H Holid berharap.
Dirinya juga berharap, pemeliharaan jaringan listrik harus betul-betul diperhatikan, jangan sampai membahayakan warga masyarakat, apalagi sampai ada korban.